Pernahkah kamu mengalami kegagalan dalam mencapai sesuatu yang benar-benar kamu inginkan? Pasti rasanya hancur banget yah? Tenang kamu nggak perlu khawatir, filosofi kintsugi dapat menjadi solusinya untukmu!
Apa Sih itu filosofi kintsugi?
Yuk simak bareng-bareng!
Filosofi Kintsugi
Filosofi kintsugi berasal dari sebuah seni tradisional asal jepang yang bernama kintsugi (金継ぎ), yaitu sebuah teknik merangkai kembali keramik yang sudah pecah dengan menggunakan campuran pernis bubuk emas, sehingga dapat kembali menjadi keramik yang utuh dan menciptakan sebuah karya seni baru yang indah dan bernilai tinggi. Dalam filosofi kintsugi, manusia diibaratkan sebagai sebuah keramik yang sudah pecah karena ia merasa dirinya hancur akibat mengalami kegagalan. Biasanya saat dirimu merasa gagal dalam mencapai sesuatu, akan membuatmu sering merasa nggak berguna bahkan sampai merasa dirimu udah nggak berharga lagi. Hal ini dapat menyebabkan adanya rasa frustasi dan hampa dalam hidup. Karena merasa dirimu sudah sangat hancur dan nggak dapat disatukan kembali.
Namun dalam filosofi kintsugi berbeda, karena dalam seni ini semua bagian dianggap berharga dan harus diperlakukan sebaik-baiknya. Filosofi kintsugi mengajarkan untuk menerima kekurangan yang ada di dalam diri, dengan belajar untuk menerima kekurangan diri akan membawa kedamaian dan ketenangan dalam hidup. Saat diri kita mengalami sebuah kegagalan dan membuat diri sangat hancur, bukan berarti diri kita sudah nggak berharga lagi. Tetapi kita perlu untuk memperbaikinya, dengan begitu diri kita akan menjadi lebih baik lagi. Lalu bagaimana cara untuk dapat bangkit dari kegagalan dengan menggunakan filosofi kintsugi?
Cara Bangkit Dari Kegagalan dengan Menggunakan Filosofi Kintsugi
Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk membantumu bangkit dari kegagalan dengan menggunakan filosofi kintsugi:
- Mengakui dan Menerima Kegagalan
Mengakui dan menerima kegagalan memang nggak mudah untuk dilakukan, namun ini sangat penting dalam menerapkan filosofi kintsugi. Saat kamu mau mengakui dan menerima kegagalan akan membuatmu jadi paham dan percaya bahwa kegagalan yang kamu hadapi nggak terjadi selamanya. Rasanya memang berat banget menerima sesuatu yang nggak kamu inginkan terjadi apalagi kalau kamu sudah sangat kerja keras, namun hasilnya nggak sesuai dengan harapanmu. Tapi jangan khawatir, selama kamu yakin dan percaya kamu pasti bisa memperbaikinya agar dapat mencapai hasil yang lebih baik lagi.
- Perbaiki Diri Secara Perlahan
Dalam memperbaiki diri nggak dapat dilakukan secara instan, tetapi harus dilakukan secara perlahan namun pasti agar kamu dapat maksimal dalam memperbaikinya secara baik dan benar. Kamu dapat mulai dengan memperbaiki hal-hal kecil dalam diri yang menurutmu belum maksimal.
Jika kamu menerapkan filosofi kintsugi, kamu akan lebih memahami bahwa bagian dari dirimu yang hancur karena sebuah kegagalan pasti dapat kamu perbaiki kembali. Walaupun mungkin nggak akan sempurna seperti sedia kala, tetapi ada nilai atau value baru yang hadir dengan begitu akan membuat dirimu menjadi lebih baik lagi. Nggak perlu khawatir atau merasa dunia berakhir disaat dirimu merasa hancur karena sebuah kegagalan dalam hidup, yang perlu kamu lakukan hanya mau untuk mengakui dan menerima kegagalan serta memperbaiki diri secara perlahan. Bukan berarti kamu nggak berharga lagi saat mengalami kehancuran karena gagal mencapai sesuatu, tapi kamu harus “perbaiki” agar dapat bangkit dari kehancuran yang kamu rasakan dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Referensi:
Navarro, T. (2021). The Japanese Art of Embracing the Imperfect and Loving Your Flaws. London: Hodder & Stoughton.