Apakah kamu pernah merasakan menjalani keintiman hubungan jangka panjang yang awalnya berjalan manis dengan begitu banyak kejutan, namun semakin ke sini terasa begitu biasa saja? Padahal bila ditelisik, kamu dan pasangan masih saling menyayangi, lho. Hanya saja merasa ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang dulu membuat hati berdebar setiap berjumpa. Kira-kira kenapa ya, ada yang tahu alasannya?
Yup, keintiman!
Menjaga keintiman menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk sebuah hubungan jangka panjang. Pikiran kita berupaya mencari dan menemukan cara untuk membuat hubungan kembali dekat seperti dulu. Lalu, adakah cara yang dapat kita terapkan untuk menjaga keintiman, sehingga hubungan yang kita jalani bertahan hingga jangka panjang? Supaya hubungan tidak mudah luntur seiring waktu, yuk kita obrolin lebih lanjut tentang cara menjaga keintiman!
Keintiman yang Memudar
Tidak dapat dipungkiri, bahwa banyak pasangan merasakan seiring berjalannya waktu tingkat keintiman dalam hubungan memudar. Saat awalan semua terasa begitu seru, bahkan sanggup ngobrol berjam-jam, melakukan berbagai aktivitas bersama, dan merasakan rindu walau belum lama berpisah. Sayangnya, semakin lama berbagai rutinitas yang dilakukan justru membuat momen keintiman menjadi bekurang. Padahal saat di awal hubungan, selalu ada bahan dialog untuk dihadirkan dalam percakapan, namun semakin kesini seperti ada jarak yang semakin jauh.
Nah, menurut Sternberg (1986) keintiman merupakan salah satu dari tiga komponen penting dalam cinta yang perlu dijaga. Keintiman yang hilang membuat hubungan terasa hambar, walaupun masih terdapat komitmen dalam hubungan. Namun demikian, keintiman yang memudar ataupun hilang masih dapat dikembalikan lagi kehangatannya. Tentunya, untuk hal ini memerlukan berbagai cara serta kesadaran bersama pasangan ya, guys.
Lebih lanjut, Sternberg menjelaskan bahwa keintiman bukan sekedar sebuah kedekatan fisik saja, tetapi mencakup kepercayaan, keterbukaan, dan ikatan emosional antara pasangan. Berkenaan dengan hubungan jangka panjang, maka keintiman yang kian memudar ternyata disebabkan oleh banyak faktor, misalnya kesibukan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan adanya perubahan prioritas terhadap kegiatan-kegiatan harian. Kendati demikian, tetap hal ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Ini karena keintiman yang memudar sangat berdampak pada kesehatan emosional dan kebahagiaan pasangan.
Riset Berbicara
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki keintiman emosional tinggi cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil dan memuaskan. Bucher, A., et al (2019) mengungkapkan bahwa hubungan dengan tingkat keintiman yang tinggi berkaitan erat dengan peningkatan kepuasan hidup dan perasaan kesepian yang kian berkurang. Penelitian lain Jakubiak, B. K., et al. (2019) mengonfirmasi bahwa keintiman emosional juga dapat berfungsi sebagai pelindung terhadap stres dan konflik dalam hubungan, sehingga membuat pasangan lebih tangguh menghadapi tantangan. Maksudnya adalah menggunakan sentuhan afektif yang berfungsi sebagai pelindung terhadap stres dan konflik dalam hubungan. Ini relevan dengan keintiman hubungan jangka panjang, karena sentuhan dan interaksi fisik yang positif dapat memperkuat ikatan emosional dan meningkatkan kesejahteraan relasional dalam jangka panjang.
Tidak berhenti sampai disitu, penelitian oleh Beaulieu, N., et al (2023) juga menemukan bahwa pasangan yang berhasil mempertahankan keintiman dalam jangka panjang memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan yang tidak. Tentu saja temuan ini memperkaya khasanah pengetahuan, bahwa menjaga dan memperdalam keintiman pasangan sangat penting sebagai elemen krusial dalam hubungan jangka panjang.
Menjaga Keintiman dalam Hubungan
Guna menjaga keintiman dalam hubungan, komunikasi yang terbuka dan jujur adalah langkah pertama yang harus selalu ada. Berbicaralah tentang perasaan dan kebutuhan kepada pasangan. Selain itu, luangkan waktu untuk menghadirkan momen-momen yang memupuk keintiman tanpa gangguan. Misalnya, dengan merencanakan kencan yang terjadwal ataupun melakukan aktivitas yang dapat dinikmati bersama. Tidak kalah penting, bahwa memberikan perhatian penuh ketika sedang bersama juga dapat meningkatkan keintiman antara pasangan, semisal ketika asyik menonton film maupun saat dinner.
Hal lain yang juga patut dipertimbangkan untuk dipupuk dalam sebuah hubungan berpasangan adalah humor. Keintiman dalam pasangan dapat tumbuh subur dengan adanya humor dalam komunikasi. Humor menghasilkan tawa, dimana tertawa bersama pasangan dapat menciptakan perasaan nyaman, mengurangi stres, dan mempererat ikatan emosional. Momen-momen sederhana yang dipenuhi dengan canda tawa membuat hubungan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Ketika tertawa bersama, pasangan cenderung merasa lebih terhubung dan intim, karena adanya sikap berbagi kebahagiaan secara autentik. Dengan demikian, pasangan tidak hanya monoton dalam perbincangan kasih sayang saja, melainkan menghadirkan perekat hubungan dengan gaya berbeda melalui humor, menikmati setiap momen kecil dengan penuh keceriaan bersama.
Selain itu, mencoba untuk selalu menghargai dan mendukung satu sama lain walau dari hal-hal kecil dapat memperkuat ikatan emosional antara pasangan. Seiring berjalannya waktu keintiman akan terus berkembang kembali, tentunya dengan komitmen yang baru mengenai kelangsungan hubungan jangka panjang. Perlu diingat pula, bahwa keintiman bukan sesuatu yang patut untuk diabaikan terutama dalam hubungan jangka panjang. Maka sudah pasti akan memerlukan usaha dan perhatian agar dapat menjaga kehangatan dan kedekatan yang menjadi fondasi dalam hubungan.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kembalikan keintiman bersama pasangan!
Referensi:
Beaulieu, N., Bergeron, S., Brassard, A., Byers, E. S., & Péloquin, K. (2023). Toward an integrative model of intimacy, sexual satisfaction, and relationship satisfaction: A prospective study in long-term couples. The Journal of Sex Research, 60(8), 1100-1112. https://doi.org/10.1080/00224499.2022.2129557
Bucher, A., Neubauer, A. B., Voss, A., & Oetzbach, C. (2019). Together is better: Higher committed relationships increase life satisfaction and reduce loneliness. Journal of Happiness Studies, 20, 2445-2469. https://doi.org/10.1007/s10902-018-0057-1
Jakubiak, B. K., & Feeney, B. C. (2019). Hand-in-hand combat: Affectionate touch promotes relational well-being and buffers stress during conflict. Personality and Social Psychology Bulletin, 45(3), 431-446. https://doi.org/10.1177/0146167218788556
Sternberg, R. J. (1986). A triangular theory of love. Psychological review, 93(2), 119.Rahasia Sukses Komunikasi dengan Pasangan