Hai semua!
Ketika mendengar kata “Relationship” sudah pasti pikiran kita tertuju pada hubungan berpasangan. Bukan lagi menjadi rahasia, bahwa dalam sebuah hubungan terdapat berbagai situasi yang menjadikannya mirip dengan roller coaster. Situasinya selalu berubah, sehingga tak jarang kita lupa akan hal penting yang dapat mendukung hubungan berjalan harmonis. Hal penting itu tidak lain adalah mengenai kesehatan mental (mental health) dalam hubungan.
Menyoal mental health (kesehatan mental) dalam hubungan, kita tidak sedang mengulas mengenai kebutuhan mental atas diri sendiri, tetapi lebih kepada kebutuhan yang berkaitan dengan kedua belah pihak dalam hubungan (relationship). Nah, bagaimana caranya agar hubungan dapat sehat secara mental? Kuy, simak!
Ramai kehidupan saat ini membahas istilah “self-care” dan “mental health awarness”. Namun pernahkah sejenak kita memikirkan bahwa kedua hal ini sangat mempengaruhi hubungan yang sedang kita jalani? Sederhananya, ketidakstabilan kondisi kesehatan mental satu dan lainnya akan menjadikan hubungan ikut mengalami kegoyahan. Isu kesehatan mental ini diulas secara mendalam oleh World Health Organization (WHO) lho. Bahkan menjadi hal yang sangat dianjurkan oleh WHO dalam transformasi global untuk dapat menuju kesehatan mental (Mental Health) yang lebih baik sebagai aksi yang komprehensif periode 2013-2030 terhadap semua negara di dunia. Waw! Fantastis bukan? Ini artinya dalam relationship, ulasan ini juga menjadi hal yang sangat penting, supaya antar pasangan dapat mendukung kesehatan mental satu sama lain.
Bagaimana Riset Berbicara?
Riset Parsakia et al (2023) menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pasangan. Dimana telah kita ketahui, bahwa kecerdasan emosional berkaitan dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Duca et al (2023) juga mendukung temuan tersebut, bahwa emosi dan strategi pengaturan emosi merupakan hal penting dalam hubungan pasangan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis satu sama lain. Temuan lain dari Kumar et al (2023) juga menyebutkan bahwa pasangan yang saling memberikan dukungan emosional dengan mengekspresikan rasa kasih sayang cenderung menunjukkan tingkat depresi yang rendah yang berpotensi meningkatkan kesehatan mental dan ketahanan hubungan selanjutnya.
Bagaimana Menerapkan dalam Hubungan?
Supaya kita dapat saling mendukung kesehatan mental satu sama lain dalam hubungan, perlu menerapkan beberapa hal dibawah ini:
1. Komunikasi Terbuka
Apapun masalah yang dihadapi, komunikasikan secara terang-terangan bersama pasangan, tentang perasaan yang dirasakan. Penelitian mendukung hal ini, dimana Ferraris et al (2023) menyebutkan bahwa keterbukaan dalam berkomuikasi dapat meningkatkan keintiman hubungan dan kepercayaan satu sama lain. Hubungan yang baik ditandai dengan interaksi sosial positif yang sering, seperti bersenang-senang bersama, berbagi tawa, melakukan hal-hal baik untuk satu sama lain, dan mengungkapkan rasa terima kasih sekalipun (Algoe, 2019).
2. Mendengarkan dengan Empati
Perlu kita ketahui, bahwa ingin didengarkan oleh pasangan merupakan kebutuhan yang sederhana, namun sering tidak terpenuhi. Mulai sekarang, tunjukkan empatimu dengan mendengarkan dan memahami tentang bagaimana perasaan pasangan, sehingga membantu memperkecil kecemasan dan stres.
3. Membuat Ruang Self Care
Diri sendiri dan pasangan memerlukan ruang dan waktu untuk terfokus pada aktivitas yang dapat meningkatkan kesehatan mental. Pasangan yang saling memberikan dukungan terhadap self care satu sama lain akan mempunyai hubungan yang semakin harmonis. Riset Mude dkk (2023) juga menunjukkan bahwa dukungan pasangan terhadap kesejahteraan psikologis memberikan pengaruh yang signifikan.
4. Sepakat Menggunakan Bantuan Profesional
Tidak perlu merasa malu menggunakan bantuan profesional dalam menjembatani masalah dalam hubungan, seperti psikolog maupun konselor. Ini merupakan bentuk terapi pasangan yang menurut American Psychological Association (APA) dapat meningkatkan kepuasan hubungan.
Berdasarkan uraian ulasan kita kali ini, menandakan bahwa menjaga kesehatan mental dalam hubungan merupakan hal yang sangat penting. Adanya sikap saling mendukung dalam hubungan dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan kebahagiaan berpasangan, meningkatkan ketahanan yakni ikatan yang semakin kuat terhadap hubungan. Tidak boleh diabaikan bahwa komunikasi terbuka, menjadi pendengar yang penuh empati, adanya self care, dan mengandalkan profesional dalam hubungan adalah upaya yang dapat berkontribusi dalam mempertahankan hubungan yang tetap sehat secara mental. Ingat, hubungan yang sehat dan bahagia dimulai dari jiwa masing-masing yang dalam keadaan sehat.
Mulai sekarang, yuk save mental heath-nya, kawan!
Referensi:
Algoe, S. B. (2019). Positive Interpersonal Processes. Current Directions in Psychological Science, 28(2), 183-188
Duca, D. S., Ursu, A., Bogdan, I., & Rusu, P. P. (2023). Emotions and emotion regulation in family relationships. Revista Romaneasca Pentru Educatie Multidimensionala, 15(2), 114-131. https://doi.org/10.18662/rrem/15.2/724
Ferraris, G., Bei, E., Coumoundouros, C., Woodford, J., Saita, E., Sanderman, R., & Hagedoorn, M. (2023). The interpersonal process model of intimacy, burden and communal motivation to care in a multinational group of informal caregivers. Journal of Social and Personal Relationships, 40(10), 3414-3436. https://doi.org/10.1177/02654075231174415
Kumar, S. A., Franz, M. R., DiLillo, D., & Brock, R. L. (2023). Promoting resilience to depression among couples during pregnancy: The protective functions of intimate relationship satisfaction and self‐compassion. Family process, 62(1), 387-405. https://doi.org/10.1111/famp.12788
Mude, S. T. F., Ladapase, E. M., & Nancy, M. N. (2023). PENGARUH DUKUNGAN PASANGAN TERHADAP KESEJAHTERAN PSIKOLOGIS ANGGOTA POLISI. Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, 3(1), 45-54.
Parsakia, K., Rostami, M., & Saadati, S. M. (2023). The Relationship between Emotional Intelligence and Marital Conflicts Using Actor-Partner Interdependence Model. Journal of Psychosociological Research in Family and Culture, 1(1), 23-28. https://doi.org/10.61838/kman.jprfc.1.1.6
World Health Organization. (2022). World mental health report: Transforming mental health for all. World Health Organization.