Pernahkah kamu bertemu dengan laki-laki dewasa yang bertingkah seperti anak kecil? Bisa jadi laki-laki tersebut mengalami peter pan syndrome!
Apasih itu peter pan syndrome?
Yuk simak bareng-bareng!
Peter Pan Syndrome
Peter pan syndrome merupakan sikap orang dewasa baik secara psikologis, sosial, hingga seksual nggak menunjukkan kedewasaan. Peter pan syndrome biasanya lebih banyak terjadi pada laki-laki dewasa, dimana seharusnya sudah dapat hidup secara mandiri dan nggak bergantung dengan orang lain. Tetapi laki-laki dengan syndrome ini justru memiliki sifat sebaliknya, mereka cenderung nggak mandiri, bertingkah sangat kekanak-kanakan, dan nggak mau mengemban tanggung jawab besar seperti orang dewasa pada umumnya. Mereka nggak bersikap sesuai dengan usianya yang sudah dewasa. Kondisi seperti ini sangat sesuai dengan tokoh Peter Pan yang ada dalam cerita fiksi, dimana ia menolak menjadi laki-laki dewasa karena nggak ingin kehilangan masa kanak-kanaknya.
Penyebab seorang laki-laki memiliki peter pan syndrome ialah karena adanya pola asuh orang tua yang terlalu protektif, cara pandang yang salah terhadap diri sendiri dan juga lingkungan sosialnya. Selain itu, karena merasa nggak siap untuk menanggung tanggung jawab yang besar saat masa dewasa. Adanya rasa cemas, takut, dan nggak percaya diri membuat seseorang yang mengalami syndrome ini bersikap layaknya seorang anak kecil. Tekanan mental yang dirasakan ini membuat keinginan untuk lari dari tanggung jawab, dan membuatnya ingin kembali ke masa kanak-kanak yang penuh kesenangan tanpa memiliki beban hidup. Peter pan syndrome lebih banyak ditemukan pada laki-laki, karena seorang laki-laki dewasa memiliki tanggung yang lebih besar. Seperti menjadi kepala rumah tangga dan harus mencari nafkah untuk keluarga.
Seorang laki-laki dewasa yang mengidap peter pan syndrome memiliki beberapa tanda yang muncul seperti cenderung berperilaku seperti anak kecil, selalu bergantung pada orang lain, mengharapkan orang lain untuk selalu melindungi dan menuruti semua permintaannya, nggak bisa mempertahankan hubungan asmara dalam jangka waktu yang panjang, kurang bertanggung jawab dalam pekerjaan karena selalu mementingkan kepentingan pribadi, dan nggak mau mengakui kesalahan sehingga sulit untuk introspeksi diri.
Cara Mengatasi Peter Pan Syndrome
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi peter pan syndrome:
- Dukungan Dari Keluarga dan Orang Terdekat
Dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat penting dalam perubahan seseorang untuk menjadi lebih dewasa dan mandiri. Selalu memberikan motivasi agar ia berani untuk menunjukkan perubahan yang positif. Selain memberikan dukungan juga menjadi mendengar yang baik dan tentunya nggak memberikan intervensi yang berlebihan.
- Menerapkan Pola Asuh yang Tepat
Menerapkan pola asuh yang tepat, dengan memperbolehkan anak mengeksplor kemampuannya. Dengan membiarkan anak untuk mencoba banyak hal dalam hidupnya dan merasakan sendiri bahwa setiap hal yang dilakukan memiliki konsekuensi. Cara ini dapat membantu anak untuk mandiri, sehingga nggak bergantung kepada orang lain. Serta menjadi lebih siap untuk menerima segala tantangan dalam hidup dan bertanggung jawab.
Peter pan syndrome dapat muncul karena adanya pola asuh yang salah ketika anak masih kecil. Dimana orang tua yang selalu terlibat dalam setiap urusan anak, membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang manja dan selalu bergantung pada orang lain. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk mengajarkan anak bertanggung jawab dan hidup mandiri sedini mungkin. Agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, nggak bergantung kepada orang lain, dan siap untuk menghadapi banyak hal dalam kehidupannya di masa dewasa yang akan datang. Tetapi apabila dirimu merasa memiliki peter pan syndrome, jangan lakukan self diagnose yah. Tetapi yang harus kamu lakukan ialah jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke psikolog, agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Tetap jaga kesehatan mentalmu, dirimu berharga!
Referensi: