Pilihanmu di Antara Lukisan-Lukisan Berikut akan Menggambarkan Kepribadianmu!’, tulis sebuah headline artikel di internet. Pernah ketemu judul artikel kayak gini dan coba-coba ngelihat hasilnya? Apa hasilnya sesuai sama diri kamu?

Bisa jadi iya, bisa jadi nggak juga, ya. Tapi kalau iya dan kamu malah jadi ketagihan buat lihat ‘ramalan’ kepribadian yang serupa karena merasa cocok terus sama hasilnya, boleh jadi kamu tertipu sama efek Barnum, lho! Nih, coba lihat dulu apa itu efek Barnum!

Pengertian Efek Barnum

Efek Barnumadalah kecenderungan seseorang untuk merasa kalau sebuah penjelasan soal kepribadian itu akurat dan cocok banget sama mereka, meskipun penjelasan itu belum bisa dipastikan valid atau nggaknya. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh psikolog Paul Meehl di tahun 1956. Efek Barnum juga sering disebut efek Forer, sesuai dengan nama tokoh yang pernah menguji efek ini yaitu B. Forer.

Forer memberikan tes psikologi palsu dan meminta mahasiswa didikannya menilai sejauh mana pernyataan-pernyataan itu sesuai dengan mereka. Hasilnya, tes psikologi palsu itu ditemukan punya akurasi yang hampir sempurna. Forer membuktikan kalau sebuah tes kepribadian nggak boleh divalidasi melalui pengakuan orang yang dites aja. Ini disebutnya dengan “kekeliruan validasi pribadi (fallacy of personal validation)”.

Efek Barnum sering banget terjadi. Orang-orang malah mungkin nggak tau apakah mereka membenarkan hasil ‘ramalan’ kepribadian karena benar-benar mengenal diri sendiri, atau cuma terjebak di dalam efek Barnum. Makanya, ramalan kepribadian berdasarkan zodiak, tarot, makanan kesukaan, gambar pilihan dari beberapa gambar acak yang disediakan yang utamanya beredar di internet sering disukai orang banyak karena terasa cocok banget sama diri mereka.

Padahal boleh jadi deskripsi kepribadian yang dituliskan di situs-situs di internet, majalah, atau media sosial memang adalah sesuatu yang umum. Saking umumnya, bakal terasa benar bagi kebanyakan orang yang membaca. Alhasil kamu yang ikut membaca pun bisa dibuat berpikir kalau sumber itu bisa dipercaya, dan akhirnya terpengaruh oleh efek Barnum. Selain hal-hal yang sifatnya umum, pernyataan-pernyataan yang sifatnya positif jugalah yang bikin orang-orang makin mudah terjebak dalam efek Barnum.

Pernyataan-pernyataan kayak gimana, sih, yang berpotensi bikin terjebak di efek Barnum? Dirangkum dari beberapa sumber, bunyi pernyataan-pernyataan itu biasanya punya model serupa, contohnya:

  • Kamu ingin orang lain menyukai kamu.
  • Kadang-kadang kamu pintar, tapi bisa jadi bodoh sewaktu-waktu.
  • Ada saatnya kamu senang bersosialisasi, dan ada saatnya kamu jadi pendiam.
  • Kamu tampak disiplin dan terkendali di luar, tapi kadang sebenarnya khawatir dan insecure.

Mungkin pernyataan-pernyataan itu bisa tepat sasaran, tapi kalau dipikir-pikir lagi, memang umum banget, kan? Efek Barnum bikin hal-hal yang umum kayak begitu jadi seolah-olah dituliskan khusus buat kamu. Nah, terus gimana caranya supaya tahu ini efek Barnum atau bukan waktu membaca deskripsi kepribadian?

Tips Menghindari Efek Barnum

Efek Barnum kadang emang bisa memberi dampak positif. Misalnya, waktu ngelihat penjelasan di internet yang bilang kalau kamu punya ciri-ciri orang sukses, kamu jadi lebih mengimplementasikan ciri kepribadian itu sehari-harinya. Tapi sebaliknya, hal kayak gini juga bisa bikin kamu justru jadi malas.

Supaya nggak tertipu sama efek Barnum terutama yang ada dalam ramalan-ramalan di internet, pastinya ada, kok, yang bisa kamu lakukan. Di antaranya:

1. Perluas pengetahuan

Ketahui apa aja tes kepribadian yang udah dipastikan valid, supaya nggak percaya begitu aja sama sumber-sumber ‘ramalan’ kepribadian yang belum jelas kebenarannya.

2. Minta teman-teman terdekat menilaimu

Pandanganmu atas diri kamu sendiri boleh jadi belum sepenuhnya benar, lho! Kamu mungkin belum sepenuhnya mengenal dirimu sendiri. Coba pertimbangkan juga penilaian orang lain soal kepribadianmu dengan mulai bertanya, ‘Menurutmu, aku ini orangnya gimana?

3. Percayai profesional, bukan ramal-meramal

Kalau butuh tahu soal kepribadianmu yang sebenarnya terutama buat kepentingan tertentu, datang aja ke profesional untuk minta dites langsung, ya!

Kamu mungkin kadang merasa udah cukup kenal sama diri kamu sendiri. Tapi yang namanya manusia pasti nggak lepas dari kekeliruan. Pastikan efek Barnum yang bikin kamu keliru lagi, ya! Let’s get to know ourself better!

Referensi:

Poskus, M. S. (2014). A new way of looking at the barnum effect and it links to personality traits in groups receiving different types of personality feedback. PSYCHOLOGIJA, 50, 90-105.

psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201008/when-it-comes-personality-tests-dose-skepticism-is-good-thing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *