Mungkin kamu pernah mendengar soal gangguan kecemasan sosial? gangguan kecemasan sosial bukanlah rasa cemas biasa, bahkan rasa cemas yang dirasakan bisa sampai berminggu-minggu. Penyebab dari gangguan ini adalah rasa takut bila diamati oleh orang lain, dinilai oleh banyak orang, dan mempermalukan diri sendiri di depan umum. Rasa takut bisa muncul karena berpikir bahwa orang lain akan memiliki pikiran negatif terhadap diri kita. Selain itu khawatir tidak bisa bekerja atau menampilkan yang terbaik, seperti yang diharapkan orang lain. Sehingga sebisa mungkin diri kita menghindari situasi sosial atau berhadapan dengan orang lain. Ketika kita tidak bisa menghindari situasi tersebut, maka rasa cemas dan stres pun akan muncul. Saat ingin keluar rumah untuk bekerja atau kuliah, kamu merasa cemas terus menerus dan berpikir negatif tentang perlakuan orang lain terhadapmu di luar sana. Kamu merasakan cemas setiap kali berhadapan dengan orang lain atau saat mengunjungi tempat yang ramai. Nah, dalam ilmu psikologi ini disebut dengan gangguan kecemasan sosial. Nah, apa sih itu gangguan kecemasan sosial? Yuk kita bahas bareng-bareng gengs.

Gangguan Kecemasan Sosial 
Gangguan kecemasan sosial (Social Anxiety Disorder) adalah gangguan mental dimana penderitanya mengalami ketakutan ekstrim ketika berada di situasi sosial. Mereka takut melakukan hal yang memalukan dan mendapat penghakiman, penghinaan, atau penolakan dari orang lain. Gangguan kecemasan sosial disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetika. Individu dengan gangguan kecemasan sosial umumnya dibesarkan oleh orang tua yang terlalu mengekang dan mengontrol anaknya. Selain itu disebabkan oleh kelainan fisik, dimana adanya ketidakseimbangan antara serotonin dan amygdala yang terlalu aktif di dalam otak. Serotonin adalah zat kimia dalam otak yang mengatur suasana hati. Sedangkan, amygdala adalah bagian otak yang mengontrol respon dari perasaan takut atau cemas. Saat amygdala terlalu aktif karena kecemasan menghadapi situasi sosial, maka respon pada rasa takut akan bertambah besar. Gangguan kecemasan sosial juga dapat disebabkan oleh pengalaman buruk, seperti konflik keluarga, bullying, atau pernah dipermalukan didepan banyak orang sebelumnya.

     Karena adanya penyebab-penyebab yang sudah disebutkan tadi, dapat mengakibatkan munculnya gejala fisik dan psikologis pada penderita gangguan kecemasan sosial. Gejala fisik ketika individu melakukan interaksi sosial akan muncul perasaan malu, mual, gemetar, pusing, jantung berdegup kencang, berkeringat, sampai akhirnya kesulitan berbicara atau tergagap. Sedangkan, gejala psikologis yang mungkin terjadi adalah merasa khawatir ketika harus menghadiri kegiatan sosial/tempat ramai dan perasaan ini berlangsung selama berminggu-minggu, menghindari situasi sosial, takut mempermalukan diri sendiri, dan mempengaruhi kegiatan sehari-hari, seperti bolos sekolah, kuliah, atau  kerja karena kecemasan yang dirasakan. Lalu bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan sosial?

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial
Berikut cara yang bisa kamu lakukan, agar dapat mengatasigangguan kecemasan sosial yang kamu alami :

  1. Pengobatan Medis
    Penggunaan obat-obatan harus sesuai petunjuk dan di bawah pengawasan dokter, karena tidak bisa digunakan secara sembarangan. 
  2. Pola Hidup Sehat
    Menghindari kafein, tidur 6-8 jam per-hari, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Selain itu, hubungan yang sehat dan suportif dengan orang lain juga bisa membantu pemulihan.
  3. Pergi ke Tenaga Profesional
    Salah satu perlakuan untuk mengatasinya adalah dengan psikoterapi, salah satunya terapi perilaku atau cognitive behavioral therapy (CBT). Terapis/ psikolog akan membantu penderita mengenali rasa takut sekaligus melatih untuk mengubah rasa takut dan cemas menjadi rasa yang lebih menyenangkan. Individu dengan gangguan kecemasan sosial akan dilatih menyadari bahwa keadaan tersebut sebenarnya tidak perlu terlalu ditakuti dan dicemaskan. Terapi ini dimulai dengan menghadapkan penderita dengan situasi yang tidak nyaman yang bersifat ringan, kemudian perlahan ditingkatkan.

Gangguan kecemasan sosial ini, perlu ditangani secara tepat oleh profesional. Agar individu dengan gangguan ini dapat pulih, dan  bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan tenang tanpa rasa cemas yang mengganggu. Kondisi ini dapat pulih, asal kamu serius dalam menjalani penanganan yang diberikan oleh tenaga profesional. Jadi tidak perlu takut yah untuk pergi ke psikolog atau psikiater, bila dirasa kecemasan sosial ini sudah sangat mengganggu kenyamanan dirimu.

Referensi :

Ratnani, et al. (2017). Association of Social Anxiety Disorder with Depression and Quality of Life Among Medical Undergraduate Students. Journal of Family Medicine and Primary Care, 6(2), pp. 243–248. 

Mayo Clinic (2017). Diseases & Conditions. Social Anxiety Disorder (Social Phobia).
Bennington-Castro, J. Everyday Health (2018). What Is Social Anxiety Disorder?
Higuera, V. Healthline (2018). Social Anxiety Disorder.

https://www.psychologytoday.com/us/conditions/social-anxiety-disorder-social-phobia
https://www.healthline.com/health/anxiety/social-phobia.
https://www.nimh.nih.gov/health/publications/social-anxiety-disorder-more-than-just-shyness/index.shtml.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *