Pernahkah kamu merasakan ketika sedang berada di keramaian lalu tiba-tiba hilang rasa energi untuk bersosialisasi? rasanya seperti susah untuk berkomunikasi dan ingin menghilang dari tempat keramaian tersebut. Ternyata ada lho istilahnya, yaitu Low Battery Social. Mengapa ya kok bisa ada perasaan seperti itu, tiba-tiba saja energi yang dimiliki hilang begitu saja. Yuk, kenalan lebih dalam lagi tentang energi sosial yang bisa saja redup dan bisa kembali menyala!
Battery Social adalah jumlah energi yang dimiliki seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungan sosialnya. Baterai Sosial juga menggambarkan kapasitas seseorang untuk berinteraksi karena setiap orang mempunyai energi baterai sosial yang berbeda-beda. Baterai sosial yang kecil atau tidak tahan lama artinya seseorang memiliki lebih sedikit energi untuk bersosialisasi secara keseluruhan. Mungkin mereka merasa bersosialisasi itu melelahkan, oleh karena itu baterai sosialnya bisa cepat habis, sehingga mereka perlu mengisi ulang energi sosialnya. Baterai sosial yang lebih besar atau lebih tahan lama menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak energi untuk bersosialisasi dan bisa bertahan lebih lama daripada energi sosialnya yang tidak bertahan lama. Mungkin butuh waktu lama bagi mereka untuk merasa lelah, jadi mereka tidak perlu sering-sering mengisi ulang energi sosialnya. Bahkan, mereka mungkin mendapatkan energi dari bersosialisasi.
Bagi mereka yang merasakan bersosialisasi itu melelahkan dan bisa menghabiskan energi sosialnya, berikut ini hal-hal yang memengaruhi low battery social, yaitu:
- Jenis Interaksi: Kualitas interaksi dapat membuat kamu merasa lebih menguras tenaga karena kamu berada di lingkungan yang kurang menyenangkan dan tidak nyaman, sehingga energi yang kamu miliki akan terkuras habis alhasil akan mengakibatkan low battery social.
- Durasi bersosialisasi: Bersosialisasi untuk waktu yang lebih lama akan menghabiskan lebih banyak energi dan memberikan lebih sedikit kesempatan untuk mengisi ulang energi sosialnya. Oleh karena itu harus tahu bagaimana caranya untuk membagi waktu untuk diri sendiri dan untuk bersosialisasi.
Meskipun baterai sosial yang kamu miliki memiliki kemungkinan untuk cepat habis, ketika kamu menyadari dan menemukan bahwa itu bertahan sedikit lebih lama pada saat bersama seseorang yang membuat merasa lebih aman. Saat kita bisa menjadi diri kita yang autentik dan lucu di sekitar seseorang, akan lebih mudah untuk memberi mereka lebih banyak waktu dan energi. Tentunya hal ini pasti tidak akan menguras energi sosial dengan cepat.
Lalu mengapa ya istilahnya Low Battery Social, apakah harus di Charge agar energi sosialnya bisa kembali pulih? Bagaimana ya caranya?
- Membangun waktu pengisian ulang: Saat sudah melakukan aktivitas sosial, pasti akan membutuhkan waktu untuk mengisi ulang energi sosialnya. Contohnya jika seharian melakukan acara pesta yang dihadiri banyak orang pastinya akan sangat melelahkan, oleh karena itu keesokan harinya pasti ia akan menghindari jadwal acara sosial untuk mendapatkan atau mempertahankan energinya lagi.
- Mempelajari apa yang memberi energi: Cara pengisian baterai sosial sangatlah mudah dan bisa dilakukan dengan aktivitas sehari-hari, Contohnya saja beberapa individu mungkin hanya ingin beristirahat, sedangkan yang lain mungkin merasa lebih menyegarkan dengan melakukan aktivitas yang tenang, seperti hiking, membaca, yoga, berkebun, atau kerajinan tangan.
- Menjadwalkan istirahat: Selama situasi sosial yang intens atau panjang, penting untuk menjadwalkan istirahat, dengan istirahat yang cukup bukan hanya untuk mengisi ulang energi sosial saja, tetapi bisa membuat tubuh menjadi lebih optimal kembali.
Istilah dari konsep baterai sosial bukanlah konsep ilmiah yang dapat diandalkan untuk memprediksi perilaku atau emosi tertentu. Namun, ini bisa menjadi alat yang berguna untuk membantu seseorang memahami responnya terhadap interaksi sosial dan cara menjadwalkan acara agar tidak terlalu melelahkan.
referensi:
https://www.medicalnewstoday.com/articles/social-battery#how-to-recharge