Pernahkah kamu saat masa pandemi covid-19 merasa semangat hilang, dan merasa hampa menjalani aktivitas? Bisa jadi kamu mengalami languishing?
Apa sih itu languishing?
Yuk simak bareng-bareng!
Languishing
Languishing merupakan suatu kondisi dimana seseorang kehilangan semangat dan merasa hampa dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Languishing diartikan sebagai kondisi hampa, monoton, dan stagnan. Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Corey Keyes, ia merupakan seorang sosiolog. Languishing bukanlah bagian dari depresi, tetapi hanya bagian dari emosi yang terdapat di dalam diri seseorang dan nggak dikategorikan sebagai gangguan mental.
Adanya pandemi covid-19 yang sudah berlangsung dari tahun 2020 hingga sekarang. Bahkan nggak ada kepastian kapan akan berakhirnya masa pandemi yang kurang menyenangkan ini, sehingga membuat semangat menjadi hilang dan gelisah pun datang. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami languishing, atau merana dalam kehampaan. Saat mengalami languishing membuat seseorang menjadi kurang merasa bahagia saat menjalani sesuatu, merasa hidup hanya berjalan di tempat dan nggak berkembang, sulit untuk fokus dan kurang termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini bisa terjadi karena kamu hanya melakukan hal yang sama setiap harinya.
Selain itu pandemi covid-19 membuat banyak orang merasa takut tertular atau terjadi hal buruk pada dirinya, sehingga membuat mereka menjadi sedih dan parahnya mereka merasa hidup telah kacau dan berubah drastis. Vaksin menjadi salah satu penanganan pandemi covid-19, tetapi untuk sebagian orang yang belum mendapatkan vaksin rasa ketakutan bisa muncul dan merasa khawatir. Karena adanya rasa sedih, takut, gelisah, dan khawatir juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami languishing.
Cara Mengatasi Languishing
Berikut beberapa cara yang bisa membantumu untuk mengatasi languishing:
- Memberikan Dirimu Waktu untuk Libur
Kebiasaan work from home atau bekerja dari rumah seringkali membuat orang jadi lupa waktu. Kamu perlu memberikan dirimu waktu luang untuk bersantai, membiarkan otakmu beristirahat sejenak. Dengan begitu akan membuat dirimu lebih baik, dan membuat pikiran lebih efektif untuk digunakan bekerja kembali.
- Membiarkan Dirimu Bersenang-Senang
Cobalah melakukan aktivitas yang membuat dirimu senang atau mencoba hal baru, selama aktivitas tersebut nggak membahayakan dirimu. Seperti menonton film, meluangkan waktu berjalan-jalan disekitar rumah dengan hewan peliharaan, bercocok tanam, melukis, dan mencoba resep masakan baru. Kuncinya ialah biarkan dirimu larut dalam aktivitas tersebut, sehingga kamu akan merasa senang.
- Memperindah Ruang Kerja
Kamu bisa mempercantik ruang kerjamu atau mengubah tata letaknya untuk bekerja dan santai, kondisi ini akan mengubah mentalmu menjadi lebih baik saat bekerja. Karena melihat pemandangan yang sama setiap hari akan membuat dirimu bosan dan jenuh.
- Fokus Pada Tujuan Kecil
Kamu bisa merencanakan pertemuan online dengan teman dekat atau keluarga untuk membicarakan rencana yang bisa dijalani saat pandemi akan membuatmu lebih bersemangat, dan keluar dari rasa hampa. Sehingga nggak merasa sendirian menghadapi masa yang cukup sulit ini. Fokus pada hal dan tujuan kecil, nggak akan membuat kamu merasa kewalahan dan untuk menjalaninya.
- Konsultasi dengan Profesional
Apabila kamu merasa kondisi languishing ini sudah sangat mengganggu kenyamanan dirimu, mengganggu produktivitasmu, dan kamu sudah nggak bisa untuk menghadapinya sendirian. Jangan ragu untuk konsultasi ke psikolog terdekat, agar dirimu mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Masa pandemi memang bukanlah masa yang mudah untuk dijalani, tetapi jangan biarkan dirimu terus merasakan kehampaan di masa yang serba nggak pasti ini. Luangkan waktumu sejenak untuk beristirahat dan bersantai, sehingga membuat pikiranmu lebih segar sekaligus mengembalikan motivasi kamu yang sempat hilang. Kamu juga perlu melampiaskan kesenangan pada aktivitas yang menarik dan menyenangkan, sehingga dirimu bisa mengusir rasa jenuh dan bosan. Tetap semangat, dan jangan lupa untuk bahagia, kesehatan mentalmu berharga!
Referensi: