“Kamu sudah tahu belum? Konsipirasi tentang bumi, ternyata bumi itu datar lohhh, kemarin aku baca disalah satu berita”
“Wah apa iya? Tapi setahuku bumi itu bulat. Kalau boleh tau, kamu dapet informasi itu sumbernya dari berita mana yah?
“Ahh kamu salah yang benar itu bumi datar, aku lupa sumbernya darimana. Pokonya yang paling benar bumi itu datar”
Wah, bisa jadi orang-orang seperti itu mengalami Dunning-Kruger Effect. Biasanya orang yang mengalami Dunning-Kruger Effect meningkatkan penilaian terhadap dirinya dan mengabaikan (ignorance) kelemahan dirinya sendiri. Mereka juga biasanya memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Ketika ia memiliki sedikit informasi mengenai suatu topik, ia merasa sangat berpengetahuan dan merasa sudah menjadi ahli. Ia juga bisa saja memercayai informasi yang salah dan dengan percaya diri menyebarkannya pada orang lain. Apasih itu Dunning-Kruger Effect? Yuk kita pahami bareng-bareng gengss…
Dunning-Kruger Effect
Dunning-Kruger Effect adalah fenomena dalam psikologi yang dapat didefinisikan sebagai suatu bias kognitif atau kekeliruan dalam menilai dan berpikir mengenai kemampuan yang dimiliki. Individu tersebut percaya bahwa ia lebih pintar dan lebih mampu daripada kenyataannya. Ini terjadi karena kombinasi antara kesadaran diri yang buruk dan kemampuan kognitif yang rendah, sehingga membuatnya terlalu tinggi dalam menilai kemampuan diri sendiri. Orang dengan Dunning-Kruger Effect akan berbicara panjang lebar mengenai suatu topik dan menyatakan bahwa dirinya benar sementara pendapat orang lain salah. Meski orang lain tak tampak tertarik dengan yang dibicarakannya, ia akan terus mengoceh dan mengabaikan ketidaktahuannya. Dalam pandangan psikologis individu yang mengalami Dunning-Kruger Effect tidak memiliki kemampuan menilai diri sendiri secara akurat. Efek ini pertama kali digambarkan oleh dua psikolog sosial, yaitu David Dunning dan Justin Kruger. Dalam serangkaian penelitian, orang-orang yang memiliki hasil yang rendah pada tes tata bahasa, humor, dan logika justru menilai dirinya memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan orang lain sangatlah buruk. Padahal, rendahnya pengetahuan atau kemampuan yang ia miliki membuatnya tak dapat mengenali tingkat keterampilan dan kompetensi orang lain. Sehingga secara konsisten memandang dirinya lebih baik, lebih mampu, dan lebih berpengetahuan. Selain itu, ia juga tak mampu mengenali kesalahan diri sendiri.
Terkadang ketika kita memiliki informasi baru, kemudian kita menjadi percaya diri akan pengetahuan yang kita dapatkan karena memperkaya wawasan kita. Tetapi, seperti pada grafik Dunning-Kruger Effect diatas, orang yang tidak memiliki pengalaman akan pengetahuan yang sedikit itulah yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, dan justru orang-orang yang lebih berpengalaman akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah karena semakin sadar akan ketidakmampuan yang dimilikinya. Lalu bagaimana cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi Dunning-Kruger Effect?
Cara mengatasi Dunning-Kruger Effect
Berikut hal yang bisa kamu lakukan agar bisa mengatasi Dunning-Kruger Effect dan memperoleh penilaian realistis tentang kemampuan yang dirimu miliki, yaitu:
· Teruslah belajar dan berlatih
Alih-alih merasa tahu segalanya tentang suatu topik, teruslah menggali lebih dalam. Setelah kamu mendapatkan pengetahuan yang lebih besar, maka semakin besar pula kemungkinan kamu untuk mengenali banyak hal yang masih harus dipelajari. Hal tersebut dapat melawan kecenderungan untuk menganggap diri kamu sebagai seorang ahli.
· Mintalah pendapat orang lain
Strategi lain untuk mengatasi Dunning-Kruger Effect, yaitu dengan meminta pendapat dan kritik membangun dari orang lain. Meski terkadang sulit untuk mendengarnya, namun umpan balik tersebut dapat memberi wawasan bagi kamu mengenai bagaimana orang lain memandang kemampuan dirimu. .
· Bertanyalah pada diri sendiri
Meski telah belajar lebih banyak dan mendapat umpan balik dari orang lain, cobalah bertanya pada diri sendiri apakah yang kamu ketahui sudah tepat. Hal ini dilakukan untuk melatih keyakinan dan kepercayaan kamu akan suatu hal yang benar sehingga tak akan mengeluarkan informasi yang keliru.
Merasa memiliki kemampuan atau pengetahuan yang lebih baik dari orang lain tentu bukanlah hal yang baik, apalagi jika kenyataannya jauh berbeda. Jadilah dirimu sendiri sesuai dengan kapasitas diri yang kamu miliki yaa, Nah untuk dapat meminimalisir hal ini, kita harus terus mempertanyakan pengetahuan dan kemampuan kita. Carilah informasi yang berlawanan dengan pengetahuan yang kita yakini.Hal ini akan menimbulkan pertanyaan, “Hmm, apakah yang aku ketahui ini benar? Apa mungkin selama ini aku salah?”. Ingat diatas langit masih ada langit, sehebat apapun kita masih ada yang lebih hebat daripada kita. Yukk terus belajar dan jangan cepat puas dengan kemampuan yang kita miliki!
Referensi :