Pernahkah kamu selalu merasa tergesa-gesa dalam mengerjakan pekerjaan? Dalam ilmu psikologi fenomena ini memiliki istilah hurry sickness.
Apa sih itu hurry sickness?
Yuk simak bareng-bareng!
Hurry Sickness
Hurry sickness adalah sebuah kondisi dimana seseorang memiliki rasa menggebu-gebu untuk dapat menggunakan setiap detik yang dimiliki dalam hidupnya untuk menuntaskan segala pekerjaan secepat mungkin dan multitasking menjadi jalan ninja untuk memenuhinya. Namun hurry sickness bukanlah bagian dari gangguan kesehatan mental, melainkan karena adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga memiliki peran yang cukup signifikan dalam fenomena hurry sickness ini. Multitasking ialah aktivitas yang sangat melelahkan, dimana jiwa dan raga harus membagi fokus agar semua pekerjaan dapat selesai di waktu sesingkat mungkin. Kebanyakan orang merasa bangga dengan budaya hurry sickness ini karena berhasil menyelesaikan banyak pekerjaan. Padahal tergesa-gesa bukanlah bentuk efisiensi dalam menyelesaikan banyak pekerjaan secepat mungkin. Selain kebiasaan multitasking, perkembangan teknologi menjadi penyebab terjadinya hurry sickness. Dimana adanya internet, ponsel dan laptop yang semakin canggih. Menjadi hal yang sudah nggak dapat dipisahkan saat ini, sehingga banyak karyawan yang dianggap mampu menyelesaikan banyak hal dalam satu waktu.
Seseorang yang terjebak dalam hurry sickness memiliki beberapa tanda seperti mengerjakan aktivitas dengan tergesa-gesa, terus-menerus mencari cara untuk menghemat waktu, sering melakukan kesalahan saat menuntaskan pekerjaan, merasa sangat kecewa saat ada sesuatu hal yang menghambat, nggak berhenti berpikir tentang apa yang perlu dilakukan agar jangan sampai ada yang ketinggalan, dan sering menghitung waktu dalam pikiran untuk tahu apakah dapat mengerjakan pekerjaan lain dalam satu waktu. Apabila hurry sickness dilakukan secara terus menerus akan memiliki dampak negatif pada diri yaitu:
- Dampak Emosional
Saat seseorang tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu akan mudah mengalami stress, karena terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu yang singkat. Sehingga selalu muncul rasa khawatir apakah pekerjaan ini dapat selesai tepat waktu atau nggak. Dengan adanya rasa cemas ini akan membuatmu terus bekerja, dan memberikan tekanan pada berbagai hal seakan-akan suatu hal yang darurat harus dikerjakan saat ini. Padahal kenyataannya nggak semuanya harus dikerjakan saat ini juga, pada akhirnya akan membuatmu sulit berkonsentrasi. Akibatnya akan sering terjadi kesalahan, bukannya tuntas dengan tepat waktu justru membuatmu harus mengulangnya dari awal lagi.
- Dampak Terhadap Hubungan
Selalu merasa tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu akan berdampak negatif pada hubunganmu dengan orang lain. Karena pikiranmu dipenuhi dengan pekerjaan apa saja yang akan dilakukan selanjutnya, sehingga kamu akan mudah terbawa emosi saat ada anggota keluarga yang melakukan sedikit kesalahan. Sampai bahkan mengabaikan apa yang disampaikan pasangan karena terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaan. Bagi seseorang yang terjebak dalam hurry sickness keluarga, pasangan, dan teman terdekat dianggap bukan prioritas. Pekerjaan selalu dinomor satukan. Dengan begitu akan membuat kedekatan emosional dan fisik menjadi luntur.
- Dampak Terhadap Fisik
Biasanya seseorang yang mengalami hurry sickness membuat seseorang mengabaikan kesehatan dirinya sendiri baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Relaksasi sangat penting untuk kesehatan mental, namun dianggap membuang waktu. Ia juga akan cenderung lupa akan pentingnya makan tepat waktu dengan makanan yang sehat, berolahraga, dan memiliki jam tidur yang baik. Apabila sudah parah akan terjadi berbagai macam permasalahan seperti sakit kepala, masalah pencernaan, lesu, nggak nafsu makan, sulit tidur, dan kekebalan tubuh menurun.
Cara Berhenti Jadi Pribadi yang Hurry Sickness
Berikut beberapa cara yang dapat membantumu untuk berhenti jadi pribadi yang hurry sickness:
- Nggak Berpacu Menghitung Waktu Terus Menerus
Perlu kamu ingat bahwa pekerjaan akan lebih efektif selesai tepat waktu disaat kamu nggak terus menerus berpacu menghitung waktu setiap detiknya. Mulailah untuk melakukan aktivitas secara perlahan namun pasti. Dengan begitu akan membantumu mengurangi terjadinya kesalahan yang justru malah menghabiskan waktumu.
- Mindfulness dan Relaksasi
Kamu perlu refreshing dengan jalan-jalan di alam terbuka sambil berlatih mindfulness, dan melakukan relaksasi. Dua hal ini perlu kamu jadikan prioritas harian untuk menjaga kesehatan mentalmu.
Menjadi pribadi hurry sickness tentu saja sangat melelahkan, mungkin nggak terlihat secara fisik. Namun pikiranmu akan terus menerus bekerja keras menghitung segala sesuatu detik per detik. Sehingga menjadi suatu hal yang wajar apabila seseorang dengan hurry sickness seringkali merasakan cemas yang berlebih. Maka dari itu berikan jeda untuk dirimu dalam bekerja agar nggak tergesa-gesa. Menyelesaikan banyak pekerjaan memang baik dilakukan, namun akan berdampak buruk apabila kamu melakukannya secara tergesa-gesa dan bahkan sampai mengabaikan kesehatan dirimu sendiri.
Referensi:
https://www.huffpost.com/entry/signs-of-hurry-sickness-how-to deal_l_6081d78de4b0dff254039874