Liburan bisa bikin stres? Bukannya seharusnya liburan jadi waktu yang paling ditunggu-tunggu banyak orang, karena liburan berarti istirahat ataupun bersenang-senang sesuka hati? Sayangnya, ada beberapa hal yang justru bikin liburan jadi pemicu stres, nih. Kalau nggak pandai-pandai mengaturnya, liburan yang seharusnya bantu kamu healing dari hari-hari yang berat, malah jadi sebaliknya. Jadi apa aja yang menyebabkan liburan jadi pemicu stres? Penjelasannya ada di bawah, ya!

Stres saat Liburan

Psikolog klinis dari Amerika, Jeremy Saphiro, Ph.D menyatakan kalau stres liburan (holiday stress) utamanya bersumber dari ekspektasi individu yang terlalu tinggi akan liburan. Gara-gara lihat iklan di media sosial dan televisi atau film, di mana liburan digambarkan sebagai waktu yang menakjubkan dan luar biasa menyenangkan, sebagian orang berekspektasi begitu tingginya sama hari-hari liburan. Akhirnya, jauh-jauh hari sebelum liburan tiba, sudah diatur bakal ke mana akan pergi, apa yang mau dilakukan, apa yang perlu disiapkan, dan segala tetek-bengek liburan lainnya yang bikin makin nggak sabar segera menemui hari libur—terlebih libur panjang.

Ekspektasi tinggi yang nggak dibarengi dengan kesiapan akan hal-hal nggak terduga yang mungkin terjadi adalah ‘peluang’ awal terjadinya stres saat liburan. Semakin tinggi ekspektasi yang dibuat, semakin besar kekecewaan yang bakal dirasakan ketika ekspektasi itu ternyata nggak terpenuhi nantinya. Padahal, nggak menutup kemungkinan ada aja hal yang menghambat terlaksananya daftar rencana liburan yang udah disusun, kan? Entah itu cuaca, situasi darurat, dan sebagainya. Ketika hal itu terjadi dan individu yang berkaitan nggak mampu menerimanya, muncullah stres dengan intensitas yang bisa berbeda-beda di setiap individunya.

Selain soal ekspektasi, stres liburan juga bisa muncul karena kecenderungan buat nggak bisa lepas dari rutinitas melelahkan sehari-hari. Para karyawan yang dikejar deadline meski sudah waktunya liburan, ibu rumah tangga yang punya segudang pekerjaan rumah yang nggak pernah habis, bahkan anak-anak sekolah dengan tugas yang harus dikerjakan selama liburan, semuanya bisa mengalami stres. Kali ini, memang faktor di luar diri yang bikin liburan justru membawa stres. Karena itu, buat mencegah ataupun mengelola stres waktu liburan, yang bisa dilakukan adalah meregulasi apa yang ada di bawah kendali diri sendiri.

Mencegah dan Mengelola Holiday Stress

Sebelum liburan, coba untuk nggak membuat ekspektasi yang terlalu tinggi tanpa pertimbangan kemungkinan lain supaya nggak stres ketika ekspektasi itu nggak terpenuhi. Dengan ekspektasi yang realistis, kamu bakal lebih bisa menerima kalau liburanmu nggak berjalan sesuai harapan ataupun visualisasi yang diberikan iklan, film, dan unggahan orang lain. Jangan biarkan ekspektasi menghancurkan esensi liburanmu.

Tapi kalau udah telanjur terjadi, masih ada hal yang bisa kamu lakukan buat mengelola stres yang muncul waktu liburan. Coba tips-tips berikut ini, ya!

  1. Kurangi bahkan hentikan penggunaan media sosial buat sementara waktu.
  2. Pilih alternatif liburan yang sederhana dan mudah; self-care, meditasi, atau melakukan hobi di rumah.
  3. Ngobrol sama keluarga atau teman.
  4. Mencari layanan konseling kalau dirasa perlu.

Kadang-kadang memang diri kita sendiri yang jadi penyebab bagi hal-hal nggak menyenangkan yang terjadi sama diri sendiri. Mari terus belajar meregulasi diri sendiri, supaya kita tahu betul apa yang tubuh ini perlukan.

Referensi:

https://www.apa.org/news/press/releases/2006/12/holiday-stress
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/thinking-in-black-white-and-gray/202111/the-key-managing-holiday-stress
https://www.psychologytoday.com/us/blog/shrink-mindset/202110/7-tips-lower-holiday-stress

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *