Pernahkah kamu menahan diri untuk nggak pergi ke psikolog, padahal dirimu sudah sangat butuh pertolongan? Atau kamu sering menunda-nunda pekerjaan yang sebenarnya dapat dikerjakan secara tepat waktu? Jika iya, kemungkinan kamu mengalami self sabotage!

Apa sih itu self sabotage?

Yuk simak bareng-bareng!

Self Sabotage 
Self sabotage ialah sebuah perilaku atau pola pikir yang nggak disadari dapat menghalangi dirimu untuk melakukan apa yang sebenarnya kamu inginkan untuk mencapai tujuan dan kebahagiaan dalam hidupmu. Biasanya self sabotage dapat terjadi karena adanya trauma di masa lalu yang membuat kamu merasa dunia bukanlah tempat yang aman untukmu, dan membuatmu merasa nggak layak menerima hal-hal baik dalam hidup. Kemudian karena takut adanya penolakan atau pengabaian yang dilakukan orang lain terhadap dirimu, dan sering menghindari konflik baik secara fisik maupun psikologi. Adanya perasaan rendah diri, dan takut pada kegagalan juga menjadi penyebab dari terjadinya perilaku yang nggak baik ini.

Seseorang yang mengalami self sabotage dapat dilihat dari perilaku yang yang ditunjukkan seperti memilih menjauh disaat semua nggak berjalan dengan baik, menyalahkan orang lain ketika semua berjalan nggak sesuai rencana, menunda mengerjakan tugas, kesulitan dalam menyampaikan apa yang sebenarnya dirimu butuhkan, dan bertahan meski menjalin hubungan dengan orang yang nggak tepat. Lalu bagaimana cara yang dapat kamu lakukan untuk menghilangkan kebiasaan self sabotage ini?

Cara Menghilangkan Kebiasaan Self Sabotage
Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan  untuk menghilangkan kebiasaan self sabotage:

  1. Menyadari dan Menganalisis Perilaku dari Self Sabotage 
    Kamu perlu menyadari bahwa perilaku self sabotage ini ialah perilaku yang dapat merugikan dirimu sendiri. Cobalah untuk menganalisis faktor apa saja yang menjadi pemicu dirimu melakukan self sabotage.  Apabila kamu sudah memahami akar masalahnya, kamu dapat melatih dirimu untuk merespons perilaku ini dengan cara yang lebih sehat. Misalnya mengembangkan hobi baru, berbagi cerita dengan orang yang kamu percaya, dan berolahraga.
  1. Belajar Berdamai dengan Kegagalan
    Dalam hidup rasa takut dalam menerima kegagalan merupakan hal yang sangat wajar terjadi. Namun akan menjadi sebuah masalah, ketika dirimu menghindar dari hal-hal yang nggak kamu inginkan. Karena hal ini justru akan membuatmu terjebak dalam perilaku self sabotage. Lebih parahnya lagi akan membuat dirimu kehilangan kesempatan untuk meraih tujuan dan kebahagiaan dalam hidupmu. Berani dalam menghadapi penolakan dan menerima kegagalan ialah cara yang tepat dalam mengatasi ketakutan akan kegagalan yang kamu rasakan.
  1. Mencari Tahu Apa yang Sebenarnya Kamu Inginkan
    Seringkali self sabotage terjadi karena dirimu merasa nggak nyaman dengan hal yang sedang kamu lakukan. Maka dari itu penting sekali untuk mengenal diri lebih dalam dan mengeksplorasi hal-hal yang sebenarnya kamu sukai dan inginkan. Kamu juga perlu berkomitmen dengan sungguh-sungguh dalam melakukan hal-hal tersebut. Dengan begitu kamu dapat mencegah perilaku self sabotage.

Self sabotage merupakan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri. Jika Nggak dihilangkan, perilaku ini dapat menjadi kebiasaan yang nantinya memberikan dampak negatif terhadap kondisi psikologis pelakunya. Untuk dapat menghilangkan kebiasaan self sabotage memang nggak mudah, kamu perlu melakukannya secara perlahan dan konsisten. Apabila kamu sudah mencoba untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, namun nggak memberikan perubahan positif apapun. Melakukan konsultasi dengan profesional seperti psikolog ialah sebuah cara yang efektif untuk dilakukan, karena dengan begitu kamu akan mendapatkan penanganan yang lebih tepat. 

Referensi:

https://www.psychologytoday.com/us/basics/self-sabotage
https://positivepsychology.com/self-sabotage/
https://www.healthline.com/health/self-sabotage
https://www.psychologytoday.com/us/blog/liking-the-child-you-love/202010/two-proven-ways-overcome-self-sabotage
https://www.healthline.com/health/self-sabotage#seeking-help

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *