Pernahkah kamu memiliki pasangan yang sering mengancammu dengan kasar, demi keinginannya dapat terpenuhi? Jika pernah, hati-hati bisa jadi kamu mengalami emotional blackmail!
Apasih itu emotional blackmail?
Yuk simak bareng-bareng!
Emotional Blackmail
Dalam sebuah hubungan menuntut pasangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik ialah sebuah hal yang biasa terjadi. Tetapi, jika tuntutan tersebut disertai dengan ancaman untuk mendapatkan apa yang diinginkan, hal ini nggak wajar untuk dilakukan. Tindakan manipulasi seperti ini dikenal dengan sebutan emotional blackmail. Emotional blackmail merupakan sebuah tindakan manipulasi yang dilakukan oleh pasangan agar keinginannya dapat terpenuhi, bahkan dengan memberikan tekanan dan ancaman. Tindakan ini termasuk ke dalam bentuk kekerasan psikologis, yang bertujuan untuk dapat mengendalikan perilaku pasangan melalui cara-cara yang nggak sehat.
Terdapat beberapa situasi yang menjadi tanda, terjadinya emotional blackmail dalam sebuah hubungan. Seperti pengorbanan dan kepatuhan hanya dilakukan sepihak yaitu dilakukan oleh dirimu saja, kamu merasa terancam patuh dengan perkataan maupun keinginan pasangan. Kemudian kamu meminta maaf untuk perbuatan yang nggak dirimu lakukan yaitu kemarahan tanpa sebab, perilaku negatif, hingga hari buruk yang dialami oleh pasanganmu. Pasanganmu selalu melakukan sesuatu sesuai dengan cara mereka, bahkan pasanganmu rela mengorbankan dirimu agar keinginannya dapat terpenuhi. Cara kerja emotional blackmail terbagi ke dalam enam tahapan, diantaranya tuntutan, perlawanan, tekanan, ancaman, dan kepatuhan. Lalu bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi emotional blackmail?
Cara Menghadapi Emotional Blackmail
Berikut terdapat beberapa tindakan yang dapat membantumu dalam menghadapi emotional blackmail:
- Kenali semua jenis atau bentuk perilaku mengendalikan yang dilakukan oleh pasangan.
- Pahami mengapa pola destruktif atau pola dari perilaku negatif tersebut dapat terjadi.
- Pastikan dirimu dalam kondisi bahaya atau nggak dan pastikan pasangan bisa berubah.
- Jika dirimu dalam bahaya, segera mencari perlindungan dengan meminta bantuan kepada orang terdekatmu
- Ambil tindakan untuk mengubah pola buruk tersebut atau lebih memilih untuk mengakhiri hubungan.
- Apabila hubungan berlanjut, buatlah perjanjian agar pola tersebut nggak berulang kembali.
Jika kamu berada dalam situasi emotional blackmail, kamu harus memutuskan apakah hubunganmu masih dapat dilanjutkan atau memang lebih baik harus diakhiri saja. Apabila emotional blackmail dibiarkan berlangsung secara terus menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan mentalmu. Kalau kamu mendapatkan ancaman fisik, jangan takut untuk segera lapor ke pihak berwajib yah. Jangan biarkan pasanganmu merenggut kesehatan mental dan fisikmu, dirimu berharga!
Referensi: