Orang bilang, curhat itu cuma bisa dilakukan ke orang terdekat aja. Kalau belum cukup dekat dan saling memahami, rasanya lebih baik nggak perlu. Pertanyaannya, apa benar selalu begitu?

Kadang-kadang justru yang sebaliknya yang terjadi; kita lebih pengin curhat sama random stranger daripada sama teman dekat. Barangkali akan ada saat-saat di mana yang kita butuhkan bukan pemahaman apalagi saran gono-gini yang pas di hati atas curhatan kita, melainkan bicara sama orang baru, mengungkapkan apa yang dirasa, dan mendapatkan respon sekedarnya aja. Lantas, merasa lega dan cukup. Inilah kenapa di keadaan-keadaan tertentu, bicara dan curcol sama orang asing justru membawa manfaat. Tapi supaya lebih jelas, baca dulu uraian di bawah ini, ya!

Kenapa Curhat sama Orang Asing Bisa Jadi Bermanfaat?

Kebanyakan literatur meneliti soal bagaimana hubungan dekat dengan “ikatan yang kuat” di antara manusia berpengaruh dan berperan penting terhadap kesehatan baik itu kesehatan fisik maupun psikis. Tapi pada salah satu penelitian terbaru dalam jurnal Current Directions in Psychological Science tentang kontak sosial dengan orang asing, ditemukan kalau hubungan dengan “ikatan yang lemah”, misalnya interaksi singkat dengan orang asing, juga bisa membawa manfaat bagi kesejahteraan hidup (well-being).

Penelitian ini salah satunya menyatakan kalau pertemuan dan interaksi dengan orang asing identik dengan rendahnya kemungkinan terjadinya konflik, karena di antara dua orang asing, nggak terdapat ikatan apapun yang menjadikan dua orang itu punya kuasa dan pengaruh untuk satu sama lain. Alhasil, orang lebih mau menyesuaikan diri dengan orang asing yang ditemuinya. Nggak semerta-merta bersikap antipati. Hal itulah yang bisa menjadikan orang-orang cenderung bersikap baik sama orang asing. Nah, kalau begitu, apakah curhat sama orang asing bisa dilakukan?

Penelitian mengemukakan alasan kenapa interaksi sama orang asing bisa meningkatkan kesejahteraan hidup, salah satunya, karena berkomunikasi sama orang asing itu aman secara psikologis. Maksudnya adalah, cenderung lebih nggak memungkinkan bagi orang yang sama sekali asing buat menyebarkan informasi soal dirimu, karena kecil kemungkinan orang asing tersebut ada di jejaring sosial kehidupanmu.

Konsep serupa juga akhirnya dipakai untuk memfasilitasi tempat-tempat curhat daring yang menjamin kerahasiaan ceritamu, atau bahkan memungkinkan kamu buat bertukar pesan dan curhat secara anonim sama orang lain. Walaupun mungkin nggak bisa disamakan dengan curhat ke teman dekat, trik begini rupanya berguna juga bagi banyak orang dan bikin lega usai sesi curcolnya berakhir, lho!

Tapi, perlu kebijaksanaan pribadi juga soal apa-apa aja yang bisa diceritakan dan diungkapkan ke orang asing. Sebab nggak sedikit orang yang kecolongan informasi pribadi dan digunakan sama oknum nggak bertanggung jawab atas niat yang nggak baik.

Trik Manfaatkan Momen Berbagi Cerita sama Orang Asing

Meski memang bisa bermanfaat dan bikin lega, curhat sama orang asing tentunya tetap nggak sama dengan curhat ke orang terdekat yang tahu dan kenal betul sama kamu. Di antara yang perlu kamu ingat:

  1. Pahami keadaan untuk mengukur sampai mana kamu bisa menceritakan soal diri kamu. Kalau konteksnya memang curhat ke konselor ataupun profesional, kamu mungkin bisa lebih terbuka. Kalau bukan, jangan lupa terapkan batasan.
  2. Utamakan untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasa alih-alih terlalu banyak menanyakan dan memberikan informasi yang bersifat privasi.
  3. Terapkan komunikasi dua arah. Kamu bisa tawarkan lawan bicaramu menceritakan sesuatu juga.
  4. Terbukalah terhadap respon apapun yang kamu terima, jangan keburu mengharapkan respon tertentu. Sebab toh adalah orang asing yang kamu ajak bicara, santai aja, ya!

Zaman sekarang ini, orang harus pintar-pintar mencari lifehack, nggak terkecuali buat mencari kebahagiaan sederhana dari sekadar bertukar cerita sama orang asing. Yang penting, tetap bijak dan tahu batasan. Kamu sendiri, biasa curhat sama siapa buat bikin perasaanmu lebih lega?

Referensi:

Van Lange, P. A. M., & Columbus, S. (2021). Vitamin S: Why is social contact, even with strangers, so important to well-being? Current Directions in Psychological Science, 30(3), 267–273. https://doi.org/10.1177/09637214211002538

https://www.psychologytoday.com/ca/blog/insight-therapy/202109/why-you-should-talk-strangers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *