Tahukah kamu berpuasa di bulan ramadhan menyebabkan banyak perubahan fisiologis, biokimiawi, metabolisme, dan spiritual dalam tubuh? Nah perubahan saat puasa tersebut dapat membawa manfaat positif untuk kesehatan mental atau psikologis.
Benarkah demikian? simak faktanya di artikel ini.
Manfaat Puasa Untuk Kesehatan Mental
Pada umumnya seseorang yang menjalankan ibadah puasa dapat mengatasi hawa nafsu dan akan cenderung menjauhkan diri dari hal-hal yang negatif. Mungkin pada awalnya di beberapa hari pertama puasa, kamu belum merasakan manfaat puasa bagi kesehatan mental. Karena tubuh memang membutuhkan waktu untuk beradaptasi terlebih dahulu. Namun, ketika kamu sudah terbiasa menjalankan ibadah puasa setiap hari selama bulan ramadhan, barulah kamu akan merasakan manfaat puasa untuk kesehatan mental. Ketahui manfaat puasa yang dapat dirasakan pada kesehatan mental, yaitu:
- Menjaga Suasana Hati
Pada minggu awal puasa ramadhan, tubuh kita mulai beradaptasi dengan rasa lapar yang dimana tubuh melepaskan sejumlah besar katekolamin yang membuat perasaan menjadi lebih baik. Katekolamin ialah sekelompok hormon untuk menanggapi perasaan stres, termasuk hormon adrenalin, norepinefrin, dan dopamin. Selain itu, puasa juga mampu meningkatkan opioid endogen dan hormon endorfin. Keduanya ialah hormon yang mampu menimbulkan perasaan bahagia dan dapat menekan efek negatif stres, sehingga membuat lebih tenang dan santai.
- Meningkatkan Rasa Simpati
Saat menjalankan ibadah puasa kamu menahan haus dan lapar dari adzan subuh hingga bedug maghrib berkumandang, maka secara nggak langsung kamu sedang meningkatkan simpati kepada orang lain diluar sana yang kekurangan makanan. Simpati ialah salah satu perasaan peduli terhadap orang lain, sehingga membuat orang lain akan merasa lebih baik. Sehingga dengan menjalankan ibadah puasa akan membuatmu lebih mudah untuk berbagi pada orang lain yang kekurangan.
- Meningkatkan Ketahanan Terhadap Stres
Manfaat psikologis lainnya dari menjalankan ibadah puasa ialah dapat mengurangi stres dan menurunkan rasa cemas. Puasa dapat menyebabkan pelepasan produksi protein ke otak yang dinamakan BDNF (Brain-derived neurotrophic factor). Protein otak yang dilepaskan ini memiliki efek yang mirip dengan efek obat-obat antidepresan, sehingga tingkat kecemasan, stres, dan depresi ringan dapat menurun.
- Mengurangi Risiko Depresi
Menjalankan ibadah puasa ramadhan dapat membuat kesehatan menjadi lebih baik lagi. Kondisi ini tentunya akan menurunkan juga risiko depresi yang dialami seseorang.
Selama menjalani ibadah puasa ramadhan sangat penting untuk kamu memperhatikan asupan nutrisi yang baik kamu konsumsi saat sahur dan berbuka. Asupan nutrisi untuk sahur usahakan kamu menyediakan kebutuhan vitamin, protein, dan karbohidrat agar sehat dan bugar dalam beribadah. Dengan begitu kamu akan memiliki energi yang cukup untuk tubuh selama berpuasa.
Selain itu, kamu juga perlu perhatikan nutrisi berbuka puasa yang tubuhmu butuhkan, seperti makanan yang memiliki banyak cairan, rendah lemak, dan mengandung gula alami. Tiga hal ini berfungsi sebagai pengganti energi yang hilang saat menjalani ibadah puasa. Itulah cara yang dapat kamu lakukan agar ibadah puasa ramadhan tahun ini memberikan banyak manfaat untuk dirimu. Selamat menjalani ibadah puasa!
Referensi:
https://www.goodnet.org/articles/7-healthy-habits-to-boost-your-mood
https://www.psychologytoday.com/us/blog/click-here-happiness/202007/sympathy-vs-empathy
https://www.webmd.com/depression/guide/chronic-illnesses-depression
https://www.aljazeera.com/news/2020/4/20/ramadan-2020-the-health-benefits-of-fasting