TEMA : persepsi sosial
Pukul 05.00 aku terbangun dari tidur dan siap-siap untuk melakukan aktivitas hari ini , karena aku tahu hari ini adalah hari senin jadi aku harus lebih pagi dari seperti biasanya karena aku berpikir hari ini pasti macet. Setelah mandi , solat , lalu sarapan aku pun berpamitan kepada kedua orang tua dan lalu berangkat dengan memakai mobil , karena bensin aku pada pagi itu pun hampir habis maka dari itu aku ke SPBU untuk membeli bensin .
Pada saat membeli bensin di pojok dekat pom aku melihat segerombolan anak yang memakai baju hitam tidak berarturan , yang memakai aksesoris terbuat dari logam yang berwarna emas , memakai sepatu hitam yang panjang , yang mempunyai rambut warna warni tidak terurus sedang tidur kelelahan.Ya mereka adalah anak punk yang sedang tidur kelelahan, awalnya saya masih mengabaikan mereka karena saya tidak mengenal mereka , dan menurut saya kalau saya mendekati mereka malah saya yang terancam.Kadang saya selalu berfikiran negative dengan mereka , karena penampilan mereka yang arogan , dan pakaian mereka yang dekil.
Aku sering sekali melihat mereka di Pom Bensin tersebut kadang aku berfikir sendiri apakah mereka semua itu tidak mempunyai keluarga , kenapa mereka bisa memilih seperti itu , tidak hanya laki-laki , wanita pun ada di dalam anak punk tersebut.Selama sepekan aku selalu memerhatikan mereka dan aku ingin sekali mendekati mereka dan mengobrol banyak dengan mereka walaupun takut tetapi aku ingin sekali tahu bahwa kehidupan anak punk itu seperti apa.
Keesokan harinya aku pulang kuliah sudah sangat malam sekali dikarenakan ada pelajaran tambahan dari dosen pembimbing maklum anak semester akhir ,pada saat mau ke masuk ke komplek rumah banyak sekali orang sedang berkumpul saya pun penasaran sepertinya ada yang kecelakaan akhirnya saya ikut berkumpul dan benar saja dugaan saya ada yang kecelakaan. Tetapi tak ada satu orang pun yang mau membawa nya kerumah sakit , lalu akhirnya saya minta kepada orang yang disana untuk memasukan korban kedalam mobil lalu aku membawanya ke klinik terdekat.
Semua administrasi untuk sementara aku yang tanggung , lalu segerombolan anak punk datang mengarah kepadaku , aku kaget aku kira mereka itu siapa ternayata orang yang aku tolong itu adalah teman-teman mereka. aku Cuma bisa berdiam diri, lalu ada seorang suster menghampiri
“ mbak, keluarga dari paisen ini ? “
“ bukan sus , saya yang membawa dia kesini “
“ dokter ingin berbicara ”
Lalu saya menghampiri dokter dan menanyakan keadaan pasien tersebut
“ bagaimana keadaan dia dok ? “ Tanya saya
“ dia mengalami mabuk berat yang menyebabkan penurunan kesadaran hingga jadi kecelakaan tunggal , untuk kondisi sekarang masih harus banyak istrahat , saya meminta tolong kepada mbak untuk jaga kondisinya dan pantau apa yang dia makan dan minum karna dari minuman yang dia minum itu terdapat kandungan yang sangat berbahaya bagi lambungnya hingga mengalami pembengkakan . “ Begitu penjelasan dokter.
“ astagfirullahaladzim , terus sekarang pasien bisa pulang apa harus dirawat dok ? “
“ pasien sementara harus dirawat bebrapa hari sampai pulih“
“ oh seperti itu ya dok , terima kasih dok saya bisa bertemu dengan pasienya kan dok ? “
“ iyah , silahkan “
Lalu aku bergegas untuk menghampiri pasien tersebut sampai sekarang pun saya belum tau bagaimana wajah dia yang ku tolong tadi karena tadi di tempat kejadian itu sangtlah gelap. Ketika saya mau menghampiri pasien , ada cowok memakai baju hitam hitam dan rambut berwarna merah , serta anting ditempel di hidung. Dia adalah teman yang ku tolong tadi.
“ mbak, terimakasih banyak yah sudah membawa teman kami kerumah sakit “ ujar dia sambil menjabat tangan ku
“ iya mbak, saya gak akan tau gimana jadinya jika tidak ada mbak yang membantu , mungkin dia semakin parah , ini ada uang sedikit memang tidak seberapa dan tidak bisa menutup uang rumah sakit setidaknya uang kumpulan kami ini bias sedikit mengganti uang mbak yang sudah terpakai untuk berobat fahri “ ujar temanya yang satu lagi sambil memberi uang entah jumlahnya berapa , dari uang tersebut terdapat beberapa uang lembaran 2000an dan beberapa recehan
“ panggil saya jasmine aja ya , oh nama dia fahri , ini uangnya tidak usah mas saya menolong fahri tulus kok , memang seharusnya kan kita menolong sesama manusia ini uang simpan saja untuk pengobatan fahri , karena tadi dokter bilang fahri harus istrahat total “ ujarku
Setelah berbincang-berbincang, aku tersadar kalau sudah jam 23.20
“ ya ampun udah jam segini saya pulang duluan ya , saya takut dicari sama orang tua saya karena ini sudah malam , salam ke fahri ya semoga dia cepat sembuh “
“ terimakasih ya bantuanya mbak jasmine “
“ panggil saya jasmine aja gausah mbak , hehe oke mari saya duluan , assalamualaikum”
“ walaikumsalam “
Lalu aku pergi terburu-buru meninggalkan rumah sakit itu dan menuju pulang kerumah , ada perasaan takut dimarahin sama orang rumah karena pulang kemaleman.Untung saja aku mempunyai kunci cadangan rumah, dan beruntungnya aku ternyata ayah dan ibu sudah tidur
“alhamdullillah “ berbicara pelan pelan
“ apanya yang alhamdulillah ? “ suara ayah
“ eh ayah kok belum tidur sih ? hehe maaf yah tadi tuh aku….. “
“ udah gausah jelasih apa-apa cepat cuci kaki tangan , udah solat belum kamu ? langsung tidur “ ujar ayah sambil marah-marah
“ baik yah , aku sudah solat kok “
“ yaudah sana , kamu tidur besok kan kuliah pagi “
“ baik yah “
Lalu aku bergegas ke kamar dan ikutin semua yang ayah suruh , pas di tempat tidur aku resah tidak bisa tidur karena tidak tahu kenapa aku selalu kefikiran dengan fahri , rasanya aku ingin kembai lagi ke klinik untuk liat keadaan fahri bagaimana, sampai sampai aku sulit tidur karena yang ada dalam fikiran saya Cuma fahri . padahal saya pun belum terlalu jelas dengan mukanya fahri yang saya ingat adalah pas fahri sudah tidak sadarkan diri.
Keesokan harinya dikampus ……
“ jasmine, kamu dipanggil tuh sama pak yasin” ujar dinda
Dinda adalah temen dekat aku dari aku awal masuk kuliah , kita memiliki banyak kesamaan itu yang membuat kita sangat lah dekat.
“ aduh , aku belum punya materi buat skripsi nih “
“ yah kamu gimana sih yauda sana kamu temuin dulu pak yasinya”
Akhirnya saya pun menemui pak yasin
“ jasmine , gimana sama materi kamu “ ujar pak yasin
“ maaf pak , saya belum punya materinya”
“ aduuuh jasmine gimana sih kamu , ini sudah tanggal berapa masa kamu belum punya materinya juga sih, kamu mau lulus gak? “ pak yasin marah-marah
“ iya pak nanti saya fikirkan dahulu ya pak untuk materinya “
“ pokonya saya gamau tau kalau minggu depan kamu belum punya juga materinya mending kamu cari dosen pembimbing yang lain “
“okey pak nanti minggu depan pokoknya semua materinya sudah selesai “
“ baik , saya ada kelas saya pergi dulu “ pak yasin meninggalkan saya
Pak yasin adalah guru pembimbing saya dia memang agak tegas tetapi dia sangat perhatian kok buktinya dia menayakan terus materi yang harus aku buat , deadline buat materi tugas aku ini memang sebentar lagi tetapi aku sama sekali belum kefikiran materi apa yang harus aku bahas .
Sebagai anak psikologi sebenarnya mudah saja untuk mengambil materi karena bisa dilihat dari kehidupan sehari – hari , ya dikarenakan aku anaknya terlalu cuek jadi sampai situ saja aku tidak kefikiran sama sekali.
Saya baru ingat bahwa saya akan menjenguk fahri hari ini , lalu saya bergegas pergi dari kampus ke klinik membeli buah untuk dia , sesampainya di klinik saya melihat fahri sedang tertidur dengan alat infusnya . saya berdiam diri dan sengaja tidak membangunkanya karena saya tidak mau menganggu dia.
“ lu siapa ? “ ujar fahri dia kaget karena ada saya dihadapanya sesaat dia bangun
“ hai, saya jasmine , saya yang membawa kamu tadi malam kesini “ kata ku
“ oh lu , sebelumnya gua makasih banyak karena lu udah mau tolongin gua , mungkin kalau gak ada lu gua udah mati sekarang “
“ astagfirullahaladzim fahri kamu gak boleh berbicara seperti itu , udah kamu gak usah berbicara macam – macam yang kamu fikirin sekarang adalah kesehatan kamu fahri , emm ngomong-ngomong kamu gak ada yang nungguin ini ? orang tua kamu gak kesini ? “ tanyaku
“ gak usah nanyain keluarga gua , kalaupun ada gua ngerasa kayak ga punya orang tua “
“ ya ampun fahri kok kamu berbicara seperti itu sih “
Tiba – tiba ada seorang bapak-bapak memakai pakaian rapi serta jas dengan dasinya , yang terlihat seperti orang menengah keatas .
“ fahri , kamu kenapa sampai seperti ini nak ? kenapa kamu gak kabari papah ? “
“ kenapa harus aku kabarin papah ? memangnya papah peduli sama aku “
Saya kira itu papahnya fahri memang terlihat sangatlah berbeda yang aku lihat penampilan papahnya fahri dengan apa yang aku tahu fahri menjadi anak punk , Karena aku kaget melihat pertengkaran ini dan saya pun merasa tidak enak karena mereka akhirnya saya pun pamit keluar .
“mmm om , fahri saya ijin keluar dulu ya , permisi “
Setelah saya keluar dan menunggu beberapa saat akhirnya bapak itu pun keluar dan menghampiri saya.
“ nak, kamu temanya fahri ya “
“ mmm, iya om kenapa om ? “
“ iya , nak om minta tolong ke kamu untuk jaga fahri ya , jaga dia agar tidak bandel lagi , karena om tidak mungkin pantau dia setiap saat . “
“ baik om “
“ fahri sudah di tinggal sama mamahnya dari kelas 6 SD , waktu dulu dia memang anak yang manis , tetapi setelah ditinggal mamahnya dia menjadi sangat pemberontak , sama om pun sekarang sikap dia seperti itu , om tidak tahu harus meminta tolong kesiapa lagi nak Cuma kamu satu satunya teman fahri yang om tahu saat ini “
“ baik om , sebisa mungkin saya akan jaga fahri“
“ makasih ya nak , om harus pergi semua biaya rumah sakit udah om bayar “
“ iya om terimakasih ya om “
Lalu papahnya fahri pun pergi , dan aku masuk kembali ke ruanganya fahri
“ fahri gimana keadaan kamu sekarang ? “ ujar ku
“ gua pengen pulang nih ! kapan sih gua harus pulang ?”
“ tadi kata suster kamu boleh pulang sore ini juga , Alhamdulillah “
“ baguslah , gua udah gak betah disini ya walaupun disini makanya enak udah disediain tapi gua kangen sama suasana nongkrong bareng temen-temen gua di pom. “
“ jangan fahri , kamu harus istrahat total kali ini kamu gak boleh nongkrong-nongkrong dulu , nanti aku anter pulang ya “
“ siapa lu ngatur-ngatur gua , walaupun lu udah nolongin gua tapi lu gak ada hak buat ngatur-ngatur gua ya jasmine “
“ iya aku tau fahri , tapi ini semua juga buat kebaikan kamu juga kan , kalau kamu udah sembuh total terserah deh kamu mau nongkrong lagi atau apalah itu “
“ lu bawel juga yah “
Sore hari akhirnya fahri pun pulang , aku pun mengantar kan dia sampai rumah yang saya tidak habis fikir aku kira dia termasuk orang menengah kebawah tetapi melihat dari rumahnya bukan main , rumah dia dikomplek elite dan dia memiliki satpam serta pembantu . saya juga awalnya sudah mulai curiga pas saya melihat papahnya karena terlihat seperti orang berada. Lalu saya berfikir dengan keadaan dia yang sangat berkecukupan ini kenapa dia memilih menjadi anak punk ? . setelah saya fikir- fikir kenapa saya tidak membuat kisah nya fahri menjadi materi mata kuliah saya .
“ eh jasmine kenapa lu diem aja sambil senyum-senyum lagi wahh gila lu ya ? “
“ ih fahri apaan sih , rumah kamu enak banget ya besar lagi aku sih betah banget disini “
“ gua sih ogah punya rumah besar kaya gini tapi gak ada isinya buat apa “ ujar fahri
“ memangnya papah kamu jarang pulang ya? Tanyaku
“ papah gua sudah jadi warga surabaya , dia punya bisnis disana , dia sudah menikah lagi dan punya rumah disana , pulang ke bogor hanya sekali dua kali “
“ oh begitu , fahri kamu kenapa sih memilih menjadi anak punk ?”
“ memangnya kenapa ? ada yang salah ? “
“ ya tidak ada sih ? tapi kenapa kamu gak kuliah lagi sih ? “
“ kenapa gua jadi anak punk ? nanti gua kasih tau alesan kenapa gua memilih itu , untuk kuliah gua Cuma sampai semester 3 gua muak sama semuanya ?”
“ loh, muak kenapa fahri ?”
“ mereka yang kuliah disana Cuma ingin memamerkan apa yang dia dapat dari orang tuanya , gua gak suka sama orang-orang kaya gitu jadinya gua keluar aja dan ngejalanin apa yang gua mau “
“ fahri ini sudah sore sepertinya saya harus pulang , saya pulang dulu ya “
“ oh ya lu hati – hati ya kabarin kalau kenapa-kenapa , rumah lu masih jauh ? “
“ enggak terlalu jauh ko , yauda saya pulang dulu ya , assalamualaikum “
“ iya “
Setelah sampai dirumah aku pun buka laptop dan mencoba memulai menulis materi tugas akhir. Keadaan fahri sudah semakin membaik setiap harinya aku pun sering memantau dia , kadang kita sering melakukan kegiatan bersama , tidak tidak ini seharusnya tidak terjadi , tidak tahu kenapa perasaan aku mulai berbeda , semakin lama aku semakin nyaman dengan keadaan ini. Entah apa yang dirasa sekarang pokoknya hari-hariku berbeda aku lebih bersemangat untuk menjalani semuanya , fahri pun sudah banyak perubahan , dia tidak mabuk-mabukan lagi dia pun sudah jarang nongkrong lagi .
“ jas, gua kangen nih , pengen kumpul lagi sama teman-teman yang lain , nongkrong bareng , main bareng , ngamen lagi “ ujar fahri
“ kamu nyaman yah dengan keadaan seperti itu ?”
“ iya, karena disana gua dapetin namanya kekeluargaan , mereka itu sangat solid sama temen-temen sendiri , walaupun mereka kebanyakan orang yang menengah kebawah tetapi jika ada orang yang lebih susah pasti mereka membantu bagaimana pun caranya “
“ kamu ngamen juga fahri ? padaha kan papah kamu sepertinya memberi kamu uang yang cukup”
“ gua bukan seperti anak-anak orang kaya yang lain yang Cuma bisa menghambur-hamburkan uang orang tua yang gak penting , makan seadannya dengan hasil usaha sendiri itu beda rasanya dibanding makan enak tapi dari uang orang tua “
“ aku salut banget dengan kamu fahri , kamu itu beda”
“ memang gak mudah orang buat menerima anak punk seperti kami , tapi yang penting kami gak pernah namanya nyopet , menipu , maling , ataupun membuat onar , kami berpenampilan seperti ini karna kami suka , yang jelas uang yang kami dapat berapapun hasilnya buat makan bersama kelompok kami . tapi setelah kejadian kecelakaan kemarin gua berfikir sepertinya gua gak bisa terus-terusan seperti ini , gua ingin berubah jas , gua gamau mabuk-mabukan lagi gua ingin berubah menjadi lebih baik dari sebelumya gua ingin jalan kearah yang lebih lurus , gua udah dewasa gak mungkin gua harus kaya gini “
“ berarti aku salah selama ini memiliki pikiran negative ke kalian tapi terima kasih ya fahri aku jadi tau yang sebenarnya sekarang jika kamu mau aku mau dampingin kamu hingga kamu berubah , kamu mau ketemu teman – teman kamu ayo saya antar “
“ tapi gua takut mereka malah marah sama gua , karena gua gak pernah kumpul lagi sama mereka “
“ jangan takut fahri, kalau kita mau jalan ke arah yang benar jangan pernah merasa takut , tapi kalau kita akan jalan ke arah yang salah kita harus takut “
“ ah pinter juga nih anak “ sambil cubit pipi saya
Dan aku pun terkejut saat dia sedang cubit pipi ku, antara kesal dan senang tiba-tiba campur aduk , dan kami pun bertemu dengan teman-temanya fahri yang anak punk itu , dulu aku sangat takut dengan mereka tetapi aku tidak menyangka sekarang saya berinteraksi dengan mereka. Ternyata mereka tidak seseram yang saya kadang bayangkan , karena dari penampilan mereka semua orang menyangka mereka akan berbuat jahat , tenyata mereka baik-baik sekali , apalagi mereka itu sangat solid dengan temanya. Setelah kumpul dengan teman-temanya fahri kami pun pergi ke café yang biasa kita makan disana kita berbincang-bincang sambil makan malam
“ jasmine, makasih banyak yah lu udah membuat hidup lebih baik sekarang “
“ iya sama sama fahri , aku lebih senang melihat keadaan kamu sekarang , yang terpenting kan kesehatan kamu saat ini “
“ gua mau nanya dong sama lu ?”
“ nanya aja fahri “
“ kenapa kok lu baik banget sama gua ? “
“ ya memangnya salah ya kalau aku baik sama kamu ? “
“ ya nggak masalah juga sih, Cuma gw bingung aja “
“ fahri aku pulang dulu yah , soalnya banyak tugas kampus yang harus saya kerjakan “
“ tugas apa ? “
“ aku masih harus selesaikan skripsi aku fahri “
“ apa yang bisa gua bantu jas , lu ngomong aja “
“ tidak usah fahri sebentar lagi tugasnya hampir selesai kok , besok sepertinya juga selesai “
“ besok lu mau kemana ? gua antar ya ? “
“ paling ke café biasa sambil revisi tugas ku ini “
“ yauda , besok gua temenin ya jas “
“ yasudah fahri , sampai bertemu besok ya “
Hari demi hari aku lewati bersama fahri , kita semakin dekat bukan dekat sebagai teman dekat lagi bahkan banyak yang menyangka kita sudah pacaran , lucu sih jika di ingat dari awal kita ketemu sampai sekarang , tetapi pada suatu ketika permasalahan itu dating. Pukul 16.00 aku sudah di café biasa tempat kita nongkrong , sambil mencari inspirasi ditemani sebuah avocado latte ditambah dengan music klasik tahun 1970an suasana seperti ini yang membuatku sangat senang untuk kembali ke café ini lagi .
15 menit aku menunggu tiba – tiba dari belakang ada yang menutupi mataku , sungguh aku sangat kaget sekali , langsung aku menutup laptop ku dan mencoba menebak siapa yang melakukan perbuatan jail ini .
“ aduuuh , ini fahri ya ? pasti ini fahri deh “
“ hehe kok tau sih jas , padahal kan gua diam –diam “
“ siapa lagi yang jahil kalau bukan kamu “
“ lu lagi nulis apaan sih ? kayaknya sibuk banget deh “ dia menanyakan ku sambil penasaran
“ ini tugas skripsi aku yang kemarin aku bilang “
“ gua liat dong kali aja gua bisa bantu “
“ jangan ini gak boleh dilihat “
“ kenapa kok ga boleh “
“ pokoknya gak boleh aja “
Dan kali ini aku berbohong sama fahri , aku tidak tahu harus berbuat apa , aku tidak tahu harus beralasan apa dengan dia , sedangkan jika aku berkata jujur dengan dia aku takut dia akan marah , tidak lama telfon ku berbunyi ……
Kringg,,, kringgg
“ fahri , aku ijin sebentar yah temen ku dinda telfon , aku tinggal dulu tidak apa-apa “
“ oke “
Aku dan dinda memang berbincang- bincang cukup lama di telfon , kurang lebih sekitar 30 menitan , karena membahas materi untuk skripsi, dinda itu orangnya sangat detail jadi wajar lah kalau telfonan sama dia tidak cukup waktu 1 jam . setelah aku kembali ke tempat aku lihat fahri berada di hadapan laptop ku dan dia sedang membaca semua materi skripsi ku . omg…
“ fahri , kata aku kan jangan dibaca, sini laptopku “
“ gua udah tau semua kok jas “
“ maksud kamu apa “
“ lu jangan pura-pura gak tau deh jas , gua udah tau semua gua udah baca semua materi skripsi lu , yang maksud “pria anak punk “ di materi lu itu gua kan ? jujur jas , gua kira lu beda gua kira lu tulus baik sama gua tapi ternyata ada maksud lain diantara semua ini , lu Cuma ngedeketin gua , dan baik sama gua karena lu lagi bikin materi tentang anak punk kan , tentang gua , sumpah gua kecewa sama lu jas “
“ fahri , aku bisa jelasin semuanya “
“ lu gak usah kabarin gua lagi , lu gak usah sok baik lagi sama gua “
Fahri pun pergi meninggalkan café itu , aku tidak tahu harus berbuat apa , dengan tak terasa air mata ku membasahi pipiku , pada saat itu lah aku sangat merasa bersalah , sangat merasa kehilangan , baru pertama kali aku melihat fahri marah seperti itu .Sudah 2 minggu kami lost contact , aku sering sekali mencoba telfon ke handphonenya tapi tidak pernah aktif , sampai aku datang ke Pom untuk menemui teman- teman fahri yang anak punk disana tapi mereka bilang fahri sudah lama tidak kesini
Dan aku pun sudah pula mencoba kerumahnya , tetapi pembantu dan satpamnya bilang fahri pindah ke Surabaya dengan papahnya , aku putus asa , semua perasaan ku ini masih mengganjal dalam hati ku , aku ingin sekali meminta maaf dengan dia dan menjelaskan apa yang terjadi selama ini , tapi menurutku semuanya terlambat , fahri sudah sangat kecewa dengan ku , mungkin dia sudah melupakan ku sekarang, dan sudah tidak ada kesempatanku untuk meminta maaf kepadanya.
Satu bulan terasa lama bila tidak sama dengan fahri tetapi aku harus tetap menjalani hidup bagaimana pun juga aku harus menyelesaikan tugas akhir ku ini , minggu depan adalah hari yang ku nanti nanti selama ini , 3,5 tahun aku belajar di kampus ini tidak terasa minggu depan aku akan wisuda , ini bukan hal yang mudah , banyak hal yang harus aku lalui dan problematika selama ini , padahal waktu itu fahri janji sama aku akan datang pada saat ku wisuda tapi sekarang tidak ada harapan lagi .
“ din , besok kita wisuda pasti seneng banget yah jika orang yang kita sayang datang pas hari kebahagiaan kita “
“ iya jas , aku pun merasa seperti itu ada keluarga , ada sahabat , pacar “
“ fahri waktu itu janji sama aku dia akan datang pada saat aku wisuda , tapi sekarang kayaknya gak mungkin yah , jangan kan datang dia udah memaafkan aku aja kayaknya gak mungkin”
“ kamu tidak boleh berprasangka buruk jas , kali aja besok ada keajaiban “
“ keajaiban ? maksud kamu keajaiban ? “
“ iyah kali aja besok fahri datang makanya kamu berdoa aja yah “
Aku hanya bisa tersenyum mendengar penjelasan dari dinda sahabatku , pada malam itu disetiap solat dan doaku aku hanya bisa menselipkan nama fahri , jangankan untuk dia datang pada saat ku wisuda aku dia sudah memaafkan aku saja itu sudah lebih dari cukup .
Keesokan harinya hari yang aku tunggu-tunggu telah datang , disitulah aku merasa bangga bisa melihat kedua orang tua ku bahagia dengan melihat aku memakai toga seperti ini , dan tak lupa pak yasin pun mengcapkan selamat kepada ku .
Disitu aku merasa sangat bahagia sekali , aku bertemu dengan dinda dan sahabat-sahabatku yang lain disana pada saat aku berbincang-bincang dengan mereka tiba-tiba dari arah jarum jam 9 datanglah seorang cowok yang memakai baju dan celana rapi serta memakai jas , memkai sepatu hitam mengkilat disertai rambut yang sangat rapi dia membawa bunga dan tersenyum melihat kehadapanku .
Setelah aku lihat kembali ternyata benar itu fahri , aku benar-benar sangat berbahagia rasanya aku tidak sangat percaya dan sangat ingin sekali memeluk dia , dia memberi ku ucapan selamat dan aku hanya bisa berdiam dan kaget akan semua ini .
“ keajaiban “ itulah kata ku pada saat ku menatap wajahnya dia .
“ keajiaiban apa maksud lu jas ?”
“ kamu itu keajaiban buat aku fahri. “
“ gua bukan orang yang mudah melupakan seseorang jas , gua selalu ingat akan janji gua kepada lu “
“ maafin aku atas kesalahnku yang kemarin , aku benar-benar gak ada maksud untuk memanfaatkan kamu , pada awalnya kamu adalah materi yang aku maksud tetapi setelah lama aku merasa nyaman dengan kamu . memang semuanya kesalahan aku fahri harusnya aku jelasin semuanya dulu ke kamu , aku hanya takut , aku takut kamu pergi pada saat aku bilang , tetapi lambat laun akhirnya kamu mengetahui itu sendiri dan yang aku takutin malah terjadi juga “
“ iyah gua ngerti , gua udah tau semua ko “
“ kamu tahu dari mana fahri ? “
“ dari dinda , dinda yang coba kabarin gua malah kemarin dia sampai rela pergi ke Surabaya untuk temuin gua dan menjelaskan ini semua “
“ benarkah ? “ aku langsung peluk dinda
“ iyah jasmine , aku gak mau lihat kamu sedih mana ada sih sahabat yang tega lihat sahabatnya sendiri sedih “
“ aku beruntung banget bisa diantara kalian , fahri terima kasih banyak karena kamu udah mengajarkan aku banyak hal , pada awalnya aku melihat anak punk itu sebelah mata , aku selalu berfikiran negative dengan mereka karena penampilan mereka yang sangar , tapi setelah aku kenal mereka sangat baik , dan mereka pun sangat solid aku melihatnya pada saat kamu kecelakaan “ kata ku
“ iya sama – sama gua yang seharusnya berterima kasih sama lu , hidup gua merasa berbeda dengan adanya lu, gua udah berubah gak seperti dulu lagi , gua tidak pernah mabuk-mabukan lagi , gua mengerti artinya kasih sayang , gua sudah minta maaf ke papah soal yang kemarin-kemarin dan papah memaafkan ku “
“ aku senang melihatmu kembali fahri , aku bahagia sekali “
“ jasmine “ dia menatapku dengan tajam dan sambil memegang tangku
“ iya”
“gua ingin lu selalu dekat dengan gua, gua sayang lu jas “
“ benarkah fahri ? “
“ Cuma lu yang gua punya sekarang , apa lu punya perasaan yang sama dengan gue jasmine ? “
“ iya, aku pun mempunyai perasaan yang sama dengan kamu , jangan pergi lagi ya fahri “
“ I’m promise “
Setelah hari itu kami pun berpacaran dan menikah , 5 tahun kemudian kami sudah mempunyai keluarga kecil yang sangat berbahagia , begitu lah kisah percintaan ku dengan suamiku , kisah ini yang bisa aku ambil adalah kita tidak boleh menilai seseorang hanya dari penampilan saja sebelum tahu dari dalam , serta bagaimana caranya menyangi seseorang dengan tulus tanpa ada maksud apapun . mungkin fahri mempunyai sikap seperti itu dan memilih jalan seperti itu adalah bagian dari proses untuk menjadi dewasa.
Sekian…..