Pernah, nggak, merasa jadi makin pelupa lebih daripada sebelumnya? Sama halnya dengan mesin canggih yang lama-kelamaan bisa menurun fungsinya, otak manusia juga demikian. Kalau kamu jadi sering lupa, mungkin gara-gara kurang fokus aja. Tapi, memang ada, lho, gangguan yang bikin kinerja otak dalam berpikir terganggu dan nggak lagi bisa bekerja maksimal, yaitu gangguan kognitif. Yuk, kenali dulu apa itu gangguan kognitif!
Pengertian Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif merupakan penurunan fungsi kognitif (otak) yang mencakup kemampuan daya ingat, berpikir, bahkan berbahasa. Kalau masih bisa memungkinkan seseorang untuk beraktivitas normal di kehidupan sehari-hari, maka gangguan yang ada termasuk gangguan kognitif ringan. Sebaliknya, gangguan kognitif berat seperti demensia sudah menyebabkan hambatan serius di kehidupan sehari-hari pengidapnya.
Secara umum gangguan kognitif memunculkan ciri perilaku yang serupa, misalnya sulit membuat rencana, kurang atau nggak mampu membuat keputusan, susah fokus, nggak mampu mengingat nama orang ataupun benda, sampai bicara ataupun berlaku dengan cara yang nggak sesuai sama apa yang diterima masyarakat. Pada gangguan kognitif ringan, hanya terjadi sedikit penurunan fungsi di satu atau sebagian dari tanda-tanda tersebut. Kalau sudah parah, maka gangguan kognitif mungkin sudah tergolong berat.
Gangguan kognitif biasanya terjadi pada 1-2% orang tua berusia 65 tahun dan hingga 30% pada yang berusia 85 tahun. Usia yang sudah tua menyebabkan otak mengalami penurunan fungsi. Adanya sebab-sebab lain seperti cidera otak, penyalahgunaan zat, pengobatan seperti kemoterapi, hingga adanya penyakit-penyakit lain seperti HIV membuat penurunan fungsi otak ini menjadi parah. Selain itu, stres berat dalam jangka panjang juga bisa memicu gangguan kognitif.
Jenis dari gangguan kognitif sendiri bisa berupa delirium, demensia dan Alzheimer. Tapi, memang nggak menutup kemungkinan kalau gangguan kognitif terjadi di usia 20-an.Yang perlu diingat, gangguan kognitif bukan sekadar sesekali melupakan sesuatu, ya. Diagnosa gangguan kognitif cuma bisa ditegakkan oleh ahlinya setelah melalui serangkaian pemeriksaan tertentu.
Tips Memelihara Kesehatan dan Kinerja Otak
Kalau usiamu masih muda dan sudah sering lupa ini dan itu, sebaiknya kamu mulai memperbaiki pola hidup dan menerapkan kiat-kiat untuk memelihara kesehatan dan kinerja otak. Di antara yang bisa kamu lakukan adalah:
1. Makan berbagai makanan yang bervariasi gizinya
Makanan yang masuk ke dalam tubuh tentu berpengaruh bagi kesehatan, termasuk kesehatan otak. Makanlah makanan dengan gizi yang bervariasi dalam jumlah cukup, dan sebisa mungkin hindari terlalu sering makan makanan olahan.
2. Minum yang cukup
Minum 8 gelas air per hari, dan hindari minuman beralkohol dan kafein. Asupan air juga bisa kamu dapatkan waktu minum jus buah, susu, atau sup.
3. Mengembangkan emosi positif dan optimisme
Menurut penelitian, orang yang antusias dan bersemangat lebih sedikit mengalami penurunan ingatan. Sebaliknya, orang yang terus membiarkan pikiran negatif terulang-ulang di dalam pikirannya, punya risiko lebih besar mengalami Alzheimer.
4. Lebih banyak bersosialisasi
Bersosialisasi baik bagi kesehatan otak. Orang-orang yang terhubung dengan baik sama orang lain di sekitarnya terbukti oleh penelitian memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.
Risiko terganggunya kinerja otak selalu ada, tapi nggak ada salahnya mencoba tips-tips di atas sebagai tindakan preventif. Kalau sudah merasa mengalami tanda-tanda yang kiranya mengganggu kehidupan sehari-hari, nggak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke profesional. Jangan tunggu usia tua, jaga kesehatan otakmu mulai dari sekarang, ya!
Referensi: