Ghosting?
Fenomena ini bukanlah hal baru, orang-orang telah lama terlibat dalam hal ini. Berdasarkan survey, ada 50 persen wanita dan pria yang telah mengalami ghosting. Namun, disamping itu hampir 50 persen sisanya mengaku telah menjadi pelaku ghosting atau biasa disebut ghoster.

Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita kenali dulu apakah itu ghosting?

Ghosting adalah seseorang yang kamu yakini peduli denganmu, entah itu teman atau seseorang yang kamu kencani. Mereka seringkali menghilang dari kontak tanpa penjelasan sama sekali,tidak ada panggilan telepon dan pesan.

Bagaimana rasanya menjadi korban ghosting?
Bagi kamu yang pernah mengalami ghosting, hal itu tidak hanya menghancurkan harga dirimu, tetapi juga dapat menyakitkan sama seperti rasa sakit fisik. Bagi kebanyakan orang, ghosting dapat mengakibatkan perasaan tidak dihargai, dimanfaatkan, dan dibuang. Jika kamu telah mengenal lama orang tersebut, maka ghosting bisa menjadi lebih traumatis. Ketika seseorang yang kita cintai dan percaya melepaskan diri dari kita, rasanya seperti pengkhianatan yang sangat dalam.

Mengapa itu sangat menyakitkan?
Social Rejection atau penolakan sosial mengaktifkan jalur rasa sakit yang sama di otak seperti rasa sakit fisik. Selain hubungan biologis antara penolakan dengan rasa sakit, ghosting juga berkontribusi pada tekanan psikologis juga loh.

Pelaku Ghosting tidak memberimu petunjuk bagaimana harus bereaksi. Ini menciptakan skernario akhir dari ambiguitas atau dengan kata lain membuat korban menjadi overthinking.

Kamu tidak tahu bagaimana harus berekasi karena kamu tidak benar-benar tahu apa yang terjadi. Tetap terhubung dengan orang lain sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, sehingga otak kita telah berevolusi untuk memiliki sistem pemantauan sosial yang memindai lingkungan untuk mencari isyarat sehingga kita tahu bagaimana merespons dalam situasi sosial. Isyarat sosial memungkinkan kita untuk mengatur perilaku kita sendiri, tetapi ghosting menghalangi kamu dari isyarat-isyarat yang biasa dan dapat menciptakan perasaan emosional yang tidak terkendali..

Salah satu aspek dari ghosting yang paling berbahaya adalah bahwa hal itu tidak hanya menyebabkan kamu mempertanyakan kepastian hubungan yang kamu miliki, tetapi juga membuatmu mempertanyakan diri sendiri. Mempertanyakan diri sendiri adalah hasil dari sistem psikologis dasar yang ada untuk memantau status sosial seseorang dan menyampaikan informasi itu kembali kepada orang tersebut melalui perasaan layak dan dihargai. Ketika terjadi penolakan, self-esteem atau harga diri yang kamu miliki bisa menurun loh..

Lalu bagaimana cara menghadapi ghosting sebagai korban?
Hal penting yang harus kamu ingat adalah, ketika seseorang melakukan ghosting kepadamu, itu tidak mengatakan apa-apa tentang kamu atau kelayakanmu untuk cinta dan segala sesuatu tentang seorang ghoster. Ini justru menunjukkan bahwa dia tidak memiliki keberanian untuk mengatasi ketidaknyamanan emosinya atau emosimu, dan dia juga tidak memahami dampak dari perilakunya atau lebih buruk lagi yaitu tidak peduli dampak dari yang ia lakukan.
Jangan biarkan perilaku buruk orang lain merampas masa depanmu yang lebih baik dengan rentan akan rasa kehilangan dan menutup diri dari hubungan orang lain. Jaga agar energimu terfokus untuk melakukan apa yang membuatmu bahagia. Ketahuilah bahwa jika kamu adalah seseorang yang memperlakukan orang lain dengan rasa hormat dan bertanggung jawab maka ghoster tidak akan datang kehidupmu.

Nah, menurut kalian bagaimana nih tentang ghosting? Pernahkah kalian mengalaminya atau bahkan menjadi pelakunya?

“Kunci kebahagiaan seseorang bukanlah uang melainkan dari kualitas hubungan yang baik antara seseorang dengan keluarga, teman dan juga pasangan” – Robert Waldinger.

Maka, jalinlah hubungan yang baik dengan siapapun dengan begitu kamu akan lebih bahagia. Jika kamu mengalami kesulitan dalam hubunganmu pastikan untuk selalu berkomunikasi yaa~

References : https://www.psychologytoday.com/intl/blog/living-forward/201511/why-ghosting-hurts-so-much https://www.apa.org/research/action/speaking-of-psychology/ghosting#

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *