KELAS SOSIAL DAN MAHALNYA KESEHATAN
Rubi adalah seorang anak pertama dari dua bersaudara, Rubi satu-satunya anak laki-laki, Rubi lahir di Kota Jakarta 05 Maret 1995. Usia rubi saat ini 18 tahun, iya lahir dari keluarga yang sederhana. Ayah Rubi seorang pedagang gorengan di Pasar, Sedangkan Ibunya hanya seorang Ibu rumah tangga yang harus merawat anaknya yang masih kecil. Rubi kelas 3 SMA kejuruan IPA.
Di pagi hari yang cerah…
“Tok…Tok…Tok…” (Suara ketuk pintu kamar Rubi).
“Rubi bangun sudah waktunya kamu bersiap-siap untuk sekolah.” (Suara ibu Rubi dengan nada lembut).
“Iya Bu,,,” (jawab Rubi sambil membuka pintu).
“Ibu sudah menyiapkan sarapan dan bekal di meja,,, Ibu berangkat ke pasar dulu ya mau membantu ayah kamu jualan.” Nanti pulang sekolah beres – beres rumah ya nak ?.”
“iya Bu,, hati-hati ya bu dijalan”.(kata Rubi)
Setelah siap. Rubi pun berangkat ke Sekolah dengan menggunakan sepeda hadiah dari Ayah-nya pada saat ulang tahun yang ke-17.
Sesampainya di Sekolah…
“Hai Rubi…” ( sapa’an Rina di kelas sambil tersenyum )
“Hai Rina…”( Jawab Rubi sambil tersenyum )
Rina adalah sahabat Rubi. Rina berbeda dengan Rubi dalam kelas Strata sosial. Rina merupakan anak keturunan darah biru. Meskipun kelas Strata sosial mereka berbeda mereka tetap menjalin persahabatan dengan baik tanpa memandang kaya ataupun miskin. Tetapi teman Rubi yang lain selalu mengejek Rubi bahkan sampai tidak mau berteman dengan Rubi.
“Bi jam istirahat nanti bisa temenin aku ke perpus gak ?” ( tanya Rina ).
“Bisa ko Rin,, Memangnya kenapa ?”
“aku mau cari buku untuk tugas presentasi Bahasa Indonesia minggu depan”.
“oh ya sudah rin nanti aku temenin”,
Kemudian Riko teman sekelas Rubi dan Rina. ia duduk tepat di belakang Rubi dan mendengar pembicaraan mereka berdua.
“Rin ko kamu mau berteman dengan orang miskin seperti dia ?.” ( Kata Riko sambil melihat kearah Rubi )
“Memangnya kenapa ???,,, Mau aku berteman dengan siapapun bukan urusan kamu.” ( Jawaban Rina dengan wajah kesal )
“Kamu kan orang kaya rin,, ga cocok aja kalau kamu main sama orang miskin seperti dia.”
“……………”
Tiba-tiba Pak Guru datang dan Rina pun duduk di kursinya.
“Selamat pagi anak-anak” ( salam Pak guru dikelas )
“Selamat pagi pak”
“materi kita kali ini yaitu tentang biografi dan autobiografi”
“biografi adalah riwayat seseorang yang dikarang oleh orang lain. Sedangkan autobiografi adalah riwayat seseorang yang dikarang sendiri.” Tugas kalian yaitu membuat autobiografi.”
“Baik Pak” ( Jawaban siswa dengan serempak )
Kringggg,,,,, Kring,,,,, Kringgg,,,,,,
(Jam pelajaran selesai dan bell istirahat pun berbunyi)
Rina dan Rubi menuju perpustakaan sekolah. Tiba di perpustakaan Rina bertemu dengan teman dekatnya yaitu Revi.
“haii Rina,,, Siapa tuh,,,, ?” (sapa’an Revi )
“oh Rubi,,, kenalin Rev dia ini teman sekelas aku”
“Revi,,,”( Sambil berjabat tangan dengan Rubi )
“Rubi” ( Sambil berjabat tangan dengan Rani )
“Ke kantin yu Rin,,, laper nih ?”( tanya Revi )
“kamu duluan aja ya Rev,, aku mau cari buku untuk presentasi minggu depan”..
“oh yasudah Rin,,, byeee”
“Byeee”
Rina dan Rubi mencari buku. Setelah mendapatkan buku yang sesuai dengan materi. Rina mengajak Rubi ke kantin.
“Bi kekantin yu,,?” ( Tanya Rina )
“Kamu sendiri aja ya Rin,,, aku bawa bekal ko rin”
“Beneran nih ga mau ??,,, Aku traktir deh kan kamu udah nemenin aku cari buku.”
“beneran Rani” ( Sambil tersenyum )
Rani pun pergi ke kantin sendirian. Dan duduk dengan revi yang terlebih dulu dikantin. Lalu Riko dan teman-temannya yang sedang dikantin menghampiri mereka berdua.
“haii Ran,, haii Rev,, nanti pulang sekolah mau ikut pergi nonton gak.” ( Tanya Riko )
“ga deh makasih !!!” ( Jawaban rani dengan cetus )
“ya sudah kalau gitu.”
“oh iya,,, mana teman kamu yang miskin itu.”
Rani diam dan langsung mengajak Revi untuk pergi ke taman sekolah.
“Ran yang dimaksud anak miskin tadi itu siapa ??? “ ( Tanya Revi )
“itu Rubi Rev,, yang tadi anter aku ke Perpustakaan.”
“Oh,, jadi Rubi itu anak orang miskin”.
“Iya Rev dia itu anak orang miskin,, aku kasian melihat dia,, dia tidak memiliki teman hanya karena dia orang miskin.” Seharusya,,, sebagai orang yang mampu kita membantu mereka yang tidak mampu bukannya melakukan hal seperti itu.”
“iya Rani kamu benar..” orang seperti mereka juga perlu pendidikan,, banyak diluar sana yang putus sekolah hanya karena biaya.”
Kringggg,,,,, Kringggg,,,, Kringgggg,,,,, Bell masuk berbunyi, Rani dan revi masuk kekelas masing-masing. Setelah jam pelajaran selesai seluruh siswa pulang kerumah. Ketika Rubi diperjalanan menuju rumah dengan sepedanya tiba-tiba dari arah berlawanan seorang pengendara sepeda motor yang menerobos lampu merah menabrak Rubi.
“Tiiiiii t t t t ttttttttt,,,,,,,, “ ( Suara klakson sepeda motor )
Gubrakkk,,,, ( Kecelakaan tidak bisa dihindari )
Seorang pengendara motor tersebut kabur melarikan diri. Rubi tidak sadarkan diri. Suara sirine ambulan terdengar dan Rubi dibawa kerumah sakit. Ketika Rubi sampai di rumah sakit dan sudah sadar Rubi pun meminta tolong kepada orang yang sudah menolongnya untuk memberi kabar kepada keluarganya.
“Tokk,,,, tok,,, tokk,,,” ( Suara ketuk pintu rumah Rubi )
“Assalamu’alaikum.” ( Salam ibu Rubi yang baru pulang dari pasar )
Ibu Rubi masuk kedalam dan melihat suana rumah masih sama.
“Rubi,,,, Rubi,,,, ” ( Suara ibu memanggil Rubi di ruang tamu )
“Kenapa rumah masih berantakan seperti ini”
Karena tidak ada jawaban dari Rubi. Ibu pun akhirnya menuju kamar Rubi. Ketika Ibu masuk kekamar Rubi ternyata Rubi belum pulang. Ibu Rubi pun khawatir. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya seseorang yang ditujukan untuk memberi kabar kepada keluarga Rubi sampai dirumah Rubi.
“Tokk,, tokk,, tokk,, Assalamu’alaikum.”
“Wa’alaikum salam” ( Jawab ibu Rubi )
“Bapak ini siapa,, ? dan cari siapa ??”. ( Tanya Ibu Rubi kepada orang asing tersebut )
“Perkenalkan saya Randi,,, Apa benar ini rumah Rubi ?”
“Iya benar ini rumah-nya Rubi,, Tapi Rubi-nya belum pulang sekolah.”
“Saya kesini ingin memberitahukan bahwa Rubi kecelakaan pada saat diperjalanan pulang tadi.”
“Astagfirullah”
Ibu Rubi sangat cemas dan meminta alamat Rumah Sakit kepada orang asing tersebut.
Ayah Rubi pun pulang. lalu ibu menceritakan bahwa tadi ada yang memberi kabar bahwa Rubi Kecelakaan. Kemudian ayah dan Ibu langsung menuju ke Rumah Sakit karena cemas dan khawatir dengan keadaan rubi. Setelah sampai dirumah sakit keluarga Ruby menanyakan ruangan Rubi dirawat kepada pelayan Rumah Sakit.
“Permisi,,, pasien atas nama Rubi diruang berapa suster ?” ( tanya ayah rubi di Loby Rumah Sakit )
“Sebentar ya pak saya cek dulu”……… Atas nama Rubi ada di Ruang melati pak nomor 8.”
“Makasih Suster”
Keluarga Rubi langsung menuju kamar tersebut. Kemudian ketika sampai diruangan. Ayah dan ibu Rubi memeluk Rubi dengan penuh kasih sayang. Lalu Dokter yang menangani Rubi mengajak bicara kepada kedua orang tuanya Rubi.
“ Apakah Bapak dan Ibu ini kedua orang tua-nya Rubi ?” ( Tanya Dokter )
“Iya Dokter kami berdua adalah Orang Tua Rubi” ( Jawaban ayah Rubi )
“Saya ingin menyampaikan bahwa anak Bapak dan Ibu mengalami geger otar akibat benturan keras dikepalanya sehingga perlu dilakukan operasi. Jika tidak akan membahayakan nyawa anak bapak dan ibu.”
“Kalau begitu segera lakukan operasi secepatnya untuk anak saya dok.” ( Jawab ayah Rubi dengan cemas )
“Maaf pak,, sebelumnya bapak harus membayar administrasi terlebih dahulu.”
Lalu Ayah dan Ibu Rubi pergi ke pihak administrasi. Setelah sampai di Ruang Administrasi keluarga Rubi tidak mampu membayar biaya perawatan. Sehingga pihak Rumah Sakit menolak untuk melakukan operasi. Karena biaya yang cukup mahal akhirya kedua orang tua Rubi memutuskan untuk mengabdi kepada pihak Rumah Sakit itu dilakukannya hanya untuk operasi sang buah hati. Namun tetap saja pihak rumah sakit tetap menolaknya mentah-mentah. Seiring berjalannya waktu keadaan Rubi pun semakin kritis dan pada akhirnya nyawa Rubi pun tidak tertolong karena ditelantarkan oleh pihak rumah sakit.
Dengan kejadian ini, keluarga Rubi sangat kecewa dan menyesali keputusan dari pihak Rumah Sakit tersebut.