Seiring meningkatnya mental health awareness, muncul beberapa simbolisasi yang melambangkannya. Titik koma (semicolon) adalah salah satunya. Kalau kamu pernah lihat tanda atau tato titik koma di pergelangan tangan seseorang, maka hal itu bukannya tanpa arti. Kepoin pembahasannya berikut ini, yuk!
Simbol Titik Koma dan Kesehatan Mental
Arti titik koma (semicolon) adalah wujud mendukung paham akan pentingnya kesehatan mental. Penggunaan tanda ini berawal dari Project Semicolon, kampanye mental health awareness yang dipelopori Amy Bleuel, seorang perempuan asal Amerika. Project Semicolon merupakan pergerakan non-profit yang punya misi menginspirasi dan memberi semangat pada orang-orang yang hidup bersama masalah kesehatan mental, membina harapan dan pemberdayaan.
Bleuel dalam wawancaranya di awal penyeruan Project Semicolon menceritakan dari mana asal penggunaan tanda titik koma sebagai simbol kepedulian terhadap kesehatan mental. Tanda titik koma dipakai oleh para penulis untuk melanjutkan kalimat yang bisa saja diakhiri. Bleuel dengan Project Semicolon-nya mengibaratkan sang penulis adalah orang-orang dengan masalah kesehatan mental yang memilih untuk melanjutkan hidupnya, dan kalimatnya adalah hidup mereka sendiri.

Orang yang mendukung misi Project Semicolon terutama para penyintas menggambar, menato simbol titik koma di pergelangan tangan atau bagian tubuh yang lain—mengikuti apa yang Bleuel lakukan. Tanda tersebut berfungsi sebagai pengingat kepada diri sendiri, ataupun tanda untuk orang lain. Seperti halnya penulis yang memilih melanjutkan kalimat alih-alih mengakhirinya, para penyintas menyatakan pilihannya untuk tetap berjuang dan bertahan meski entah sudah berapa kali muncul keinginan mengakhiri.
Amy Bleuel adalah penyintas depresi yang selama hidupnya telah melalui banyak pengalaman berat. Stigma, penolakan, bullying, percobaan bunuh diri, kekerasan, bahkan pemerkosaan, dilaluinya dengan penuh perjuangan. Pengalaman pribadi jadi titik tolak yang membuatnya memulai Project Semicolon. Kisah hidup pribadi diharapkan Bleuel jadi inspirasi bagi banyak orang.
Membantu Orang Lain Mendapat Dukungan Psikologis
Simbolisasi kepedulian terhadap penyintas gangguan mental merupakan salah satu hal yang seyogianya menyadarkan lebih banyak orang akan pentingnya memberi dukungan pada sesama manusia. Simbol titik koma dalam hal ini merupakan salah satu wujud solidaritas, saling mendukung antar-penyintas. Di samping itu, non-penyintas juga berperan memberikan dukungan. Dukungan sosial, terlebih komunitas dan yang nggak menghakimi, adalah apa yang dibutuhkan sama para survivor. Satu kali kamu menanyakan kabar seseorang, boleh jadi saat itulah kamu membantu satu orang agar tetap melanjutkan hidupnya.
Ada beberapa catatan yang mungkin bisa dijadikan to-do-list bagi kamu non-penyintas yang punya keinginan memberi dukungan seperti itu, antara lain:
- Bantu keluarga dan kerabat terdekat lebih paham soal gangguan kejiwaan tanpa menumbuhkan stigma.
- Dampingi keluarga atau kerabat yang terdiagnosis gangguan.
- Pelajari PFA (psychological first aid).
- Keep in touch dan tanyakan kabar orang-orang terdekat sesekali.
Mengetahui soal simbolisasi hal-hal tertentu seperti halnya titik koma yang melambangkan ‘memilih untuk melanjutkan hidup’ merupakan bentuk kepedulian terhadap sekitar, sebab simbol dipakai untuk menyampaikan pesan tertentu. Kamu bisa mulai memberi dukungan untuk penyintas kemudian turut andil melanjutkan apa yang Amy Bleuel coba wujudkan; membuat orang lain tetap melanjutkan cerita hidupnya.
Referensi: