Reiiiiii…… tunggu akuuuu dongggg…. awas aja nanti aku bakal kenain kamuuu…”teriak Xeina dengan nafas yang terengah”.

“Hahahaha…..” terdengar gelak tawa dari bibir seorang cowo yang beranjak dewasa yang kira-kira umur 16 tahun. Ia tertawa karena melihat tingkah laku lucu teman yang berumuran sama dengannya. Keduanya sedang asyik bermain kejar-kejaran disebuah taman sekitar rumahnya. Reihan Dinata dan Xeina princess aguilera, sepasang sahabat yang memiliki banyak kesamaan. Sama sama di tinggal seorang ayah dari kecil dan sama-sama anak tunggal.

Brak… saat kejar-kejaran tidak sengaja Xeina menyandung batu yang berada di depannya dan Xeina terjatuh. “kamu lucu banget si, na!” ujar cowo itu saat melihat ekspresi wajah Xeina yang berlumuran tanah karna jatuh, dengan bibir yang menggerutu dan menyipitkan matanya ke arah laki-laki itu.

Tanpa mereka sadari, di balik pohon mangga tak jauh dari taman, sepasang mata tampak begitu intens memerhatikan mereka berdua. Dengan celana pendek yang dipakainya dan teropong kecil yang tergantung di leher, iya terus mengarahkan teropongnya ke arah Xeina. Segala macam ekspresi Xeina itu terlihat jelas disana.

“Lucu juga gadis itu,” Tio menggerutu pada dirinya sendiri dan terus memandang Xeina. Ia mengamati Xeina sangat mendetail.

Namun tiba-tiba… Brakk

Tio terjatuh tersimpuh. Ia merasakan sakit dibagian kepalanya hingga terjatuh dan pingsan.

Tio perlahan-lahan membuka matanya dan saat itu ia melihat Xeina berada di hadapannya. “kamu tidak apa-apa?” ujar Xeina yang penasaran dengan keadaan Tio. “Oh iya aku Xeina, nama kamu siapa?”tanya Xeina dengan senyuman lembut di bibirnya. Namun sebelum Tio memperkenalkan dirinya Xeina sudah dipanggil oleh Reihan untuk cepat pulang kerumah karena keadaan yang mendung. “mmmmm sudah dulu ya aku mau pulang dulu…bye sampai ketemu”.

Keesokkan harinya, Reihan dan Xenia sudah tampak di dalam kelas, dan mereka selalu kejar-kejaran karena keusilan Reihan yang menarik buku yang sedang dibaca oleh Xeina. “ihhh Reiii balikin buku akuu”ujar Xeina sambil meloncat. Tidak sengaja Xeina menabrak Tio saat asyik bercanda dengan Reihan.”eh kamu yang kemarin ada di taman kan”ujar Xeina dengan nafas terengap. Dengan senyuman yang diberikan oleh Tio dan Tio memperkenalkan dirinya karena kemarin tak sempat untuk berkenalan. “hallo kita ketemu lagi ga nyangka ya kita satu sekolah, nama aku Tio”. Kringggggg kriiiiinggggggg. Bel berbunyi bertanda masuk kelas. “yah udah masuk, aku masuk dulu yaaa Tio byeeee”.

Jam pertama dikelas Xenia adalah bahasa Inggris. Pelajaran paling dibenci olehnya. Ia paling anti saat harus berhadapan dengan monster yang satu ini.

Bu Restu, selaku walikelas di kelas XI IPS1 memasuki kelas Xenia. Seluruh kelas menjadi ribut bukan karena Bu Restu yang seharusnya datang melainkan Pak Selamet.

“na, tumben banget Pak Selamet masuk kelas kita, ya?”bisik kezia yang duduk disebelah Xeina. Xeina mengangkat bahunya, “nggak tahu.”jawab Xenia pendek.”semoga aja ada berita besok libur.”

“Entahh, lihat saja”

“Maaf pagi ini Ibu mendadak masuk kelas kalian. Ibu hanya ingin memberitahukan bahwa hari ini guru bahasa inggris kalian berhalangan hadir….” jelas Bu Restu. “horeeeeeee………yeayyyyyyy….asikkkk” suara yang dilontarkan seluruh isi kelas.

Diam ….diam anak-anak..”ujar bu Restu. Disini kita kedatangan anak baru silahkan perkenalkan diri kamu nak. “baik nama saya Satria Nugraha Putra”. Baik Tio kamu duduk bersama Reihan”ujar bu Restu. Tap….tap… tap suara langkah Tio ke arah tempat duduk barunya.

Reiiiii tunggu aku dong…ihhhh tunggu jalan kamu cepet banget si Rei…”ujar Xeina dengan nada terengap. “kamu tuh yang jalannya lelet banget buru ah keburu abis nih makanannya”

Dipojok kantin terlihat Tio yang sedang sendirian makan mie ramen. “eh tio gue boleh ya duduk sini hehehe. Yaudah sini Na.. kamu kenapa pindah sekolah?”ujar Xeina dengan mata yang berbinar.”kamu kepo banget si Xei”ujar Reihan ketus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *