Pada masa pandemi, banyak orang tua yang merasa kebingungan untuk mencari kegiatan yang asyik untuk menghibur anak-anaknya dirumah. Anak-anak yang biasanya bisa melakukan aktivitas di sekolah bersama teman-temannya, jadi cepat merasa bosan dan akhirnya memilih menghabiskan waktu didepan layar seperti TV, komputer, laptop, atau smartphone.

Seringkali kejadian ini malah kebablasan. Akibatnya, screen time anak-anak menjadi lewat dari batas normal yang dianjurkan. Nah, banyak orang tua yang masih belum sadar betul akan bahaya screen time yang berlebih pada anak loh~
Sebelumnya, yuk kita bahas panduan screen time berdasarkan usia terlebih dahulu!

Semakin bertambahnya usia, maka bertambah pula intensitas screen time yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) dan World Health Organization (WHO). Yuk, kita bahas satu per satu!
• Usia dibawah 18 bulan, Tidak memiliki screen time di luar obrolan video dengan Nenek dan lain-lain.
• Usia Balita (18-24 bulan), hanya boleh memiliki screen time sedikit atau bahkan disarankan untuk tidak memiliki screen time. Ini adalah periode perkembangan kritis bagi mereka, jadi doronglah interaksi fisik dan kreativitas dengan orang sebanyak mungkin. Jika mereka mendapatkan screen time, maka dampingi mereka menonton konten pendidikan untuk membantu mereka memahami apa yang mereka lihat, dan batasi hingga < 1jam saja.
• Usia 3-5 tahun, tidak masalah memiliki screen time sampai 1 jam per hari. Cobalah untuk merencanakan waktu menonton TV sebelumnya. Anak-anak pada usia ini dapat memiliki interaksi penuh dengan karakter, jadi bantu mereka memahami apa yang mereka lihat dan terapkan pada dunia di sekitar mereka!
• Usia Sekolah Dasar (6-10 tahun), screen time diperbolehkan 1 hingga 1,5jam per hari. Karena mereka sekarang sudah masuk usia sekolah, pastikan layar tidak menjadi kebiasaan sebelum pekerjaan rumah diselesaikan. Pada usia ini, orang tua secara bertahap boleh memberikan kendali pada anak dan pilihan dalam cara mereka mengatur waktu. Pastikan media tidak menggantikan tidur yang cukup, aktivitas fisik, dan perilaku lain yang penting bagi kesehatan.
• Usia Sekolah Menengah (11-13 tahun), hingga 2 jam per hari. Pada usia ini, anak sudah bisa memahami konsep keseimbangan. Jika kalian menemukan anak anda benar-benar menyukai video game tertentu selama satu atau dua minggu, debgan lembut cobalah membantu mereka memahami manfaat dari sikap tidak berlebihan.

Selain adanya batasan waktu berdasarkan usia, perlu juga didukung oleh lingkungan sekitarnya, seperti:
• Berpartisipasi dalam aktivitas fisik bersama secara teratur
• Mencontohkan perilaku yang kamu inginkan – batasi screen time kamu sendiri hingga 2 jam per hari.
• Tentukan waktu bebas media bersama – seperti saat di meja makan, di dalam mobil,, dan lain-lain untuk mencapai keseimbangan.

Lalu, dampak penggunaan media elektronik secara berlebihan ini apa sih?
• Membuuat anak sulit tidur di malam hari
• Meningkatkan risiko anak untuk masalah perhatian, kecemasan, dan depresi
• Meningkatkan risiko anak mengalami kenaikan berat badan yang terlalu banyak (obesitas)

Nah, gimana nih menurut kalian? Apakah kalian sudah melakukan hal-hal yang kita bahas diatas?

Penting sekali untuk kita sebagai orang tua untuk sadar dan peduli terhadap perkembangan anak kita, jangan dianggap sepele yaa~

References :
https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000355.htm

https://www.google.com/search?q=Screen+time+recommendations+by+age+chart+2020&safe=strict&client=ms-android-vivo&hl=en&prmd=insv&sxsrf=ALeKk02EvUpB0epHSL4w-5WauniUqhGYng:1599737858899&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjAxcD2v97rAhXXfH0KHZZnD5EQ_AUIFSgB&biw=360&bih=646&dpr=2#imgrc=0CQPhz5LjgBu6M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *