Mengatasi Demam Kabin

Demam Kabin

Merasa jadi cepat tersinggung? Susah bangun tidur? Tidak fokus?  Jadwal

dan target berantakan? Cemas dan merasa sedih tanpa penyebab? Kesepian?  Jika gejala tersebut muncul dalam kondisi saat ini ketika kita tidak bisa bebas pergi keluar rumah untuk bekerja, belajar dan bertemu dengan orang-orang lain selain orang yang tinggal di rumah kita, seperti saat ini. Bisa jadi Anda terkena Demam kabin.

Demam kabin didefinisikan sebagai  serangkaian emosi negatif dan sensasi sedih yang  dirasakan orang jika mereka terisolasi atau merasa terpisah dari dunia luar. Sebelum pandemi covid-19, gejala psikologis ini dirasakan oleh individu yang tinggal di negara 4 musim, dan muncul gejalanya saat musim dingin yang ekstrim, ketika orang-orang tidak bisa keluar rumah dengan mudah. Nah, saat pandemi istilah ini kembali mengemuka, karena situasi yang sama: terisolasi, tidak bebas keluar rumah, jika pun keluar rumah harus dengan berbagai persiapan yang matang, tidak dalam jangka waktu lama tidak berinteraksi dengan orang-orang. Berita baiknya, demam kabin tidak termasuk pada gangguan psikologis (psychological disorder) hanya gejala psikologis yang mengganggu saja. Sehingga pasti bisa kita atasi, jika kita memiliki niat yang kuat untuk mengatasinya.

Apa gejalanya?

Gejala demam kabin jauh melampaui rasa bosan atau “macet” di rumah.  Akarnya berasal dari perasaan terisolasi yang intens dan mungkin termasuk : kegelisahan, motivasi menurun, sifat lekas marah, keputusasan, kesulitan berkonsentrasi, pola tidur yang tidak teratur, termasuk kantuk berlebihan atau sulit tidur,kesulitan bangun, kelesuan, ketidakpercayaan orang di sekitar Anda, kurangnya kesabaran, kesedihan atau depresi yang berkepanjangan

Kepribadian dan watak alami Anda akan sangat menentukan bagaimana demam kabin memengaruhi Anda. Artinya, bagi orang-orang dengan karakter tertentu, demam kabin ini bisa menyebabkan seseorang depresi, tetapi bagi sebagian yang lain dapat dengan mudah diatasi.

Pribadi seperti apa yang rentan? Orang-orang yang sangat sosial aktif mungkin lebih rentan terhadap daripada mereka yang terbiasa menghabiskan waktu sendirian. Orang yang memiliki masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, juga lebih mungkin mengalami demam kabin. Mereka mungkin menemukan bahwa kecemasan atau depresi mereka memburuk sebagai akibat terkurung dan merasa terisolasi secara sosial. Beberapa juga mungkin mengalami kesulitan mengakses terapi atau perawatan yang mereka butuhkan untuk mengelola kondisinya, akan semakin memperburuk kondisinya?

Cara mengatasinya?

Saya termasuk orang yang percaya bahwa kita memiliki “kekuatan kehendak” yang bisa kita gunakan untuk mengintervensi pikiran kita agar kita sehat mental dan hidup secara baik dan seimbang. Maka intervensi kognitif tersebut bisa kita lakukan untuk mengatasi demam kabin ini.

  •  Tulislah tujuan setiap hari

Jika Anda merasa lost of purpose, atau kehilangan tujuan. Anda bisa meluangkan waktu khusus untuk menuliskan perasaan dan pikiran Anda untuk menemukan kembali tujuan Anda. Tulis semua kekesalan, kebosanan, kegeraman Anda sebagai katarsis, lalu setelah itu, ketika kognitif Anda sudah bekerja, jadwalkanlah kegiatan yang akan Anda lakukan untuk mencapai tujuan. Jadi Anda harus memiliki tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek yang harus Anda tepati. Aturlah jadwal Anda: Kapan bekerja, kapan beristirahat, kapan berinteraksi secara virtual dengan orang lain.

  • Kreatiflah dengan Hari-hari Anda

Untuk mengatasi kebosanan dan rasa terisolasi Anda bisa memulai dengan berpikir kreatif. Jika Anda bisa jogging setiap hari keluar rumah dan Anda sekarang tidak bisa melakukannya, Anda bisa jogging di sekitar rumah Anda saja, tetapi mengajak orang lain, bisa sahabat atau teman untuk lari virtual bersama Anda. Anda bahkan bisa memulai sebuah video kreatif atau blog untuk sharing pengetahuan dan ketrampilan Anda.

  • Hindari Marathon Nonton Drama atau Marathon Game

Menonton film atau main game, umumnya mendatangkan rasa nyaman, hormon endorphin juga mudah muncul karena rasa nyaman tersebut. Tetapi, menontoh dan main game berlebihan akan menyebabkan fatigue dan kecanduan. Jadi, hindari Binge-Watching! Suka K-Drama boleh tapi jangan berlebihan.

  • Milikilah Kontrol diri yang Kuat

Sudah menulis jadwal dan memasang reminder tetapi Anda kurang memiliki kontrol diri yang kuat, maka jadwal dan reminder Anda tidak akan banyak berguna. Ingatkan diri Anda bahwa orang-orang sukses bukan mereka yang cerdas tetapi mereka yang bisa mengatur dirinya dengan baik. Tidak ada orang yang cerdas! Yang ada orang yang terlatih. Orang-orang yang mengalahkan dirinya setiap hari, untuk disiplin dan tetap produktif.

  • Tetaplah bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar Anda, jika Mungkin

Desain alamiah manusia adalah bertemu dengan makhluk lain, manusia tidak didesain untuk terisolasi. Maka seringkali berlama-lama tidak berinteraksi dapat membuat seseorang terganggu kesehatan mentalnya. Maka, sebisa mungkin tetaplah berinteraksi walaupun virtual. Catat nama-nama orang yang mungkin bisa anda hubungi dan Anda bisa mendapatkan energi positif dari mereka. Tapi jangan hubungin mantan ya! Bisa nambah runyam. Hehe

  • Jangan Terlalu Keras pada Diri Anda: Sayangi diri Anda

Sudah merasa melakukan no 1 sd 5, tetapi Anda masih belum bisa mengatasi? Carilah pertolongan profesional, agar bisa didampingi dan dibantu untuk bisa mengatasi demam kabin Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *