Monica wanita yang periang, ia bekerja sebagai accounting di sebuah perusahaan di tengah kota, ia bertemu dengan Edward rekan kerjanya. Edward bekerja sebagai desaign grafis di kantor tempat monica bekerja. Hari demi hari ternyata ada perasaan yang tumbuh di antara mereka. Ada rasa kagum yang tumbuh dalam diri monica ketika melihat Edward, pria itu sigap dalam membantu rekan kerjanya yang kesusahan, dan juga Edward itu orang yang sopan dan baik dalam agamanya. Hal itu lah yang membuat monica kagum melihat Edward. Ternyata di sisi lain Edward juga mempunyai rasa yang sama dengan monica, dari awal ia melihat monica ada rasa suka yang tumbuh dalam dirinya. Lalu, Edward memberanikan meminta nomor telpon monica dan dari sana lah semua kisah ini berawal. Kisah monica dan Edward yang di ceritakan dalam sudut pandang orang ketiga sebagai saksi kisah mereka.

Sudah lama Edward dan monica berkomunikasi, setiap hari mereka selalu saling mengirim pesan, dan juga saling menyapa bila bertemu di kantor. Namun, mereka masih merahasiakan kedekatan mereka itu, tidak semua teman teman mereka mengetahui tentang kedekatan mereka. Hubungan mereka berlanjut pada saat Edward menawarkan dirinya untuk mengajak monica berangkat dan pulang kerja bareng, dari situ lah para rekan kerja mereka menyium sesuatu yang aneh dari mereka. Gossip tentang kedekatan mereka pun telah meluas bahkan itu sudah menjadi rahasia umum, tapi monica dan Edward tetap menjaga sikap mereka di kantor, hanya sekedar menyapa dan tersenyum tidak ada hal lain, semua komunikasi mereka lakukan dalam mengirim pesan.

Suatu hari, Edward mengajak monica ke sebuah tempat makan dekat kantor, Edward mengutarakan semua apa yang ia rasakan selama ini kepada monica, lalu dengan perasaan yang membuncah ia pun menjanjikan sesuatu yang bagi semua wanita itu adalah impian mereka yaitu menikah. Edward menjanjikan ia akan menikah dengan monica, tidak dalam waktu dekat tapi dengan keyakinan yang ia miliki saat itu ia telah berjanji ingin mencapai sebuah hubungan yang serius bersama monica. Tidak ada wanita yang menolak bila ia di lamar oleh pria yang ia sukai, bahkan impian menikah seakan sudah ada di depan monica, ia hanya menunggu pintu terbuka dan masuk menggapai impiannya.

Hari demi hari berlalu, hubungan mereka berjalan seperti air yang mengalir di sungai kecil yang penuh dengan bebatuan, begitu kecil alirannya. Sebagai seorang wanita yang di janjikan untuk dinikahi, akhirnya monica menggantungkan semua harapannya kepada Edward, monica dan Edward belajar meyakinkan diri mereka masing-masing. walaupun Edward menjanjikan monica akan pernikahan untuk kehidupan mereka, tapi tidak ada ikatan apa pun yang terjalin, mereka hanyalah dua lawan jenis yang sedang dekat sebagai teman chating yang pulang dan pergi ke tempat kerja bareng, hanya itu saja dan hal itu yang membuat Teman-teman dan sahabat mereka yang mendengar tentang keputusan mereka yang begitu terburu-buru menimbulkan banyak statement yang menolak akan keputusan mereka itu.

Sikap Edward yang hanya bisa berdiam menunggu keyakinan datang tanpa melakukan apa-apa membuat monica geram, dan ketika ada seorang teman dekat monica datang menyatakan perasaannya kepada monica, dilemma pun menghampirinya. Di satu sisi ia ingin menjaga janji Edward menunggu pria itu datang dengan keyakinan kuat melamarnya dan menjadikan monica istrinya, namun di satu sisi monica tida tahu apakah ini keputusan yang tepat dilihat dari sikap Edward yang tidak melakukan apa-apa atau tidak mengikat dirinya untuk sebuah hubungan. yang dimiliki monica sekarang hanyalah sebuah kata janji yang tidak tahu kebenarannya ada atau tidak.

Ketika hari itu datang, sore itu Edward menceritakan semua apa yang ia rasakan, apa yang ia pikirkan selama ini, tentang dirinya, tentang monica dan tentang semuanya. Edward mengatakan bahwa ia belum yakin kepada monica, dan menurut Edward ia belum bisa melihat tipe wanitanya yang ia miliki dalam diri monica, dan keputusan ia tentang memberikan janji manis akan pernikahan dan yang lain memang sangat terburu-buru, kata-kata itu muncul di saat perasaan akan keinginannya untuk memiliki monica memuncak dan seiring jalan rasa itu terkikis dan keyakinan yang ia tunggu belum juga datang, tapi di dalam diri Edward masih ada rasa untuk memiliki monica sebagai pendamping hidupnya, dan yang bisa Edward lakukan untuk sekarang, yang baginya memang jalan ini lah yang harus di lakukannya yaitu melepaskan monica, membebaskan monica dari janji-janjinya.

Notes : kini Edward lah yang menyesal dengan keputusannya melepas monica.

Created by : charla widya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *