Umumnya setiap orang akan sangat merasa kesepian dan terisolasi di masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini. Apakah kamu juga mengalaminya? Kalau iya, social bubble bisa jadi penyelamatmu dari rasa kesepian dan terisolasi.
Apasih itu social bubble? Memangnya aman apabila dilakukan di masa pandemi seperti saat ini? Yuk simak bareng-bareng!
Social Bubble
Social bubble adalah cara yang dilakukan seseorang agar tetap waras di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk membatasi interaksi dengan orang lain. Social bubble dilakukan oleh sekelompok orang yang sepakat untuk membatasi interaksi sosialnya hanya untuk bertemu satu sama lain aja. Istilah lain yang digunakan untuk fenomena ini ialah quaranteams atau pods, yang didalamnya terdiri dari anggota keluarga, teman, tetangga, atau rekan kerja. Tentu saja social bubble dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan membatasi jumlah orang yang nggak terlalu banyak dalam lingkaran sosial tersebut untuk keamanan bersama. Karena manusia ialah makhluk sosial yang tentunya masih membutuhkan interaksi yang aman di masa pandemi seperti saat ini, untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Namun, seseorang akan dikatakan egois jika memaksakan bertemu orang terdekat setelah berinteraksi dengan banyak orang sebelumnya. Nah dalam konsep social bubble, ini nggak akan terjadi. Karena setiap individu dalam lingkaran sosial ini telah sepakat untuk hanya berinteraksi dengan orang-orang dalam lingkaran ini saja. Dengan begitu, risiko menjadi carrier dan menularkan virus Covid-19 dapat ditekan. Kunci dari social bubble ialah adanya kesepakatan pembatasan jumlah anggota dan adanya peraturan mengenai apa saja yang boleh dilakukan dan yang harus dihindari.
Manfaat dari adanya social bubble untuk kesehatan mental ialah mengusir kesepian, merasakan sentuhan fisik dengan begitu rasa stres, cemas, atau depresi bisa berkurang, Selain itu bisa bermanfaat untuk stimulasi sensori anak,ketika memiliki teman sebaya yang berada di lingkaran sosial yang sama dan bisa berinteraksi bersama. Karena anak memang memerlukan interaksi secara langsung dan menyenangkan.
Cara Membentuk Social Bubble
Berikut beberapa cara yang bisa membantumu untuk membentuk social bubble, yaitu:
- Tentukan anggota dalam lingkaran sosial ini, idealnya social bubble dilakukan oleh orang yang tinggal satu rumah. Sehingga bisa membatasi jumlah orang yang keluar rumah untuk keperluan yang sangat penting.
- Konsisten membatasi interaksi dengan orang di luar lingkaran sosial ini. Tujuannya untuk melindungi seluruh anggota social bubble yang berada di rumah.
- Pastikan orang-orang yang ada di dalam lingkaran sosial ini ialah mereka yang dapat dipercaya. Jangan sembarangan memasukkan teman, tetangga, atau rekan kerja yang kamu nggak tahu kemana mereka pergi sehari-hari.
- Semua anggota dalam lingkaran ini, harus bisa mengemban amanah dengan baik. Karena adanya rasa percaya dan saling bergantung antara semua pihak dalam lingkaran ini sangat diperlukan.
- Lihat bagaimana aktivitasnya saat berada di luar rumah, apakah ia menjaga jarak dan selalu memakai masker, dan menggunakan protokol kesehatan lainnya.
- Riwayat penyakit dan disarankan untuk melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu. Untuk memastikan setiap anggota terbebas dari virus dan terhindar dari risiko penularan.
Membentuk social bubble menjadi salah satu cara yang ideal untuk kamu yang sudah sangat merasa kesepian dan benar-benar butuh interaksi secara langsung di masa pandemi seperti saat ini. Tetapi perlu diingat bahwa social bubble bukanlah satu-satu cara yang bisa dilakukan dan melakukan social bubble pun penting untuk menentukan kesepakatan dan peraturan, demi keamanan bersama. Jangan lupa untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan melakukan pembatasan anggota kelompok. Lebih baik di rumah saja, apabila nggak ada keperluan yang sangat mendesak untuk keluar. Kalau kamu merasa masih bisa melakukan aktivitas seperti biasanya pada saat pandemi Covid-19, maka social bubble nggak perlu dilakukan. Tetap jaga kesehatan fisik dan mentalmu yah, dirimu berharga!
Referensi: