Pernahkah kamu bertengkar dengan pasangan, tetapi bukannya mencari solusi untuk menyelesaikan masalah, justru memilih untuk mendiamkan pasangan? Dalam psikologi kondisi ini disebut dengan silent treatment.
Jika kamu termasuk salah satu orang yang sering melakukan silent treatment setiap ada masalah, pada hubunganmu dengan pasangan. Kamu perlu berhati-hati dan menghentikan kebiasaan buruk ini, karena jika dibiarkan terus menerus hal ini akan berdampak buruk pada hubungan hingga bisa menyebabkan perpisahan. Karena komunikasi menjadi suatu aspek yang sangat penting dalam mempertahankan sebuah hubungan. Komunikasi yang nggak sehat dengan pasangan, seringkali menimbulkan masalah. Mendiamkan dan mengabaikan pasangan ketika ada masalah, bukanlah cara yang sehat untuk dilakukan. Nah, apa sih itu silent treatment? Yuk simak bareng-bareng!
Silent Treatment
Silent treatment merupakan suatu sikap, dimana dirimu mendiamkan atau mengabaikan seseorang dengan menolak berbicara. Sikap seperti ini biasanya terjadi ketika dirimu merasa marah, frustasi, atau terlalu kewalahan saat menghadapi suatu masalah. Perlu kamu ketahui silent treatment berbeda dengan menunda pembicaraan. Ketika menunda pembicaraan, kamu hanya memerlukan waktu sementara untuk saling menenangkan diri dan membahas permasalahan yang ada nanti ketika dirimu sudah tenang. Sementara, silent treatment, menolak untuk membahas masalah yang ada baik sekarang maupun nanti. Saat terjadi silent treatment, nggak ada pembicaraan apapun antara kamu dengan pasangan. Sehingga nggak ada peluang untuk kamu dan pasangan untuk saling memahami serta berkompromi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Masalah yang dibiarkan terus berlarut tanpa ada penyelesaian, lama-kelamaan akan menyebabkan perpisahan. Karena salah satu kunci hubungan yang baik adalah keterbukaan. Seseorang yang melakukan silent treatment akan merasa kuat dan mempunyai kendali yang penuh. Sementara orang yang menerimanya merasa bingung, dan takut hubungannya akan berakhir. Selain itu, komunikasi pun akan terfokus untuk membuatmu kembali biasa saja, bukan untuk menyelesaikan masalah. Jika ini terjadi berulang terus menerus, maka bisa menciptakan hubungan yang toxic dan abusive.
Silent treatment dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan emosional. Bahkan sebagian orang menggunakannya sebagai alat untuk mengontrol seseorang atau menciptakan jarak emosional. Biasanya hal ini digunakan untuk menghindari tanggung jawab, atau mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Orang yang menggunakan silent treatment sebagai suatu kontrol dalam hubungan akan bersikap dingin selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu, menolak berbicara sampai nggak mau menjawab panggilan atau membalas pesan dari pasangan. Ia akan melakukan silent treatment ketika suatu hal nggak sesuai dengan keinginannya, menghukum pasangan dengan silent treatment ketika ia membuatmu kesal, nggak mau menanggapi apa yang dijelaskan oleh pasangan, menekan pasangan untuk meminta maaf atau menyerah agar kamu mau berbicara lagi padanya, terus mengabaikan pasangan hingga ia merendahkan diri dan memohon padamu. Menggunakan kemarahan dan permusuhan untuk membuat pasangan diam, dan menjadikan silent treatment sebagai cara utama untuk menyelesaikan konflik.
Pasangan yang melakukan silent treatment merasa lebih nggak puas dalam hubungannya, memiliki keintiman yang kurang, dan komunikasi yang buruk. Sehingga akan lebih banyak dipenuhi kecemasan dan cenderung menyakiti satu sama lain. Lalu bagaimana cara yang bisa kamu lakukan untuk menghentikan silent treatment agar hubunganmu dengan pasangan menjadi lebih bahagia?
Cara Menghentikan Silent Treatment
Berikut beberapa cara yang bisa membantumu untuk menghentikan kebiasaan silent treatment:
- Meningkatkan Komunikasi yang Baik
Kamu dapat mendiskusikan dengan pasangan, bagaimana cara meningkatkan komunikasi yang baik diantara kalian berdua. Karena komunikasi menjadi kunci utama dalam sebuah hubungan. Memiliki komunikasi yang baik, mencegah kamu dan pasangan terjebak dalam silent treatment.
- Saling Terbuka Mengenai Perasaan
Usahakan untuk saling terbuka mengenai perasaanmu dengan pasangan. Bicarakan apa yang membuat kamu kesal, marah, atau kecewa. Katakan dengan jujur dan jelas agar pasanganmu dapat mengerti, karena ia akan kebingungan jika kamu hanya diam.
- Mengikuti Konseling
Kalau kamu merasa silent treatment yang kamu atau pasanganmu lakukan telah menjadi kekerasan emosional, kamu dapat meminta bantuan psikolog. Mengikuti konseling psikologi dapat membantumu dan pasangan mencari solusi atas permasalahan yang dialami.
Jadi mendiamkan pasangan dengan silent treatment ketika ada masalah, bukanlah cara yang tepat untuk dilakukan dan nggak sehat untuk sebuah hubungan. Ketika ada masalah cobalah untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan obrolan atau berdiskusi, agar bisa sama-sama mencari solusi. Kamu bisa melakukan ini, ketika kamu sudah dalam keadaan tenang tanpa emosi, tentunya menggunakan kepala dingin yah. Sehingga masalah bisa diselesaikan dengan baik, tanpa adanya kekerasan emosional antara kamu dengan pasangan.
Setiap hubungan pasti akan selalu ada masalah, tetapi semua balik lagi kepada individu itu masing-masing bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Ingat komunikasi adalah kunci dalam sebuah hubungan! Yuk mulai sekarang ketika ada masalah dengan pasangan dikomunikasikan yah, agar kamu dan pasangan bisa sama-sama mengerti dan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
Referensi :