Pernahkah kamu mendengar istilah quarter life crisis? atau jangan-jangan dirimu sendiri yang sedang mengalami krisis ini?. Fenomena quarter life crisis seringkali dialami oleh seseorang yang berada dalam fase umur 20-30 tahun. Biasanya krisis ini terjadi, karena adanya kecemasan akan masa depan atau berbagai kekhawatiran dalam hidup. Mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, hubungan asmara, hingga masalah finansial. Yuk, kita kupas tuntas gengs apa sih itu quarter life crisis?
Quarter Life Crisis
Krisis seperempat abad atau quarter life crisis adalah periode dalam hidup yang dipenuhi ketidakpastian. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, aspek ketidakpastian ini bisa meliputi apapun terkait tujuan hidup. Mulai dari pendidikan, karir, asmara, keluarga, dan keuangan. Pada periode quarter life crisis ini, umumnya seseorang mulai melihat banyak sekali perubahan dalam lingkungan. Sehingga tidak jarang seseorang merasa terjebak saat mengalami quarter life crisis, karena melihat teman-teman seusianya sudah memiliki pencapaian yang berbeda bahkan lebih sukses daripada dirinya. Nah, mari kita kenali gejala atau ciri-ciri apa saja sih yang muncul saat kamu berada dalam fase quarter life crisis, lalu bagaimana cara menghadapinya?
Kenali Gejala atau ciri-ciri quarter life crisis
Ciri-ciri quarter life crisis umumnya dikaitkan dengan depresi, kecemasan, serta perubahan suasana hati atau pun ketakutan. Hal ini tentunya wajar karena kamu merasa stres,dan ragu akan masa transisi dalam kehidupan. Berikut ciri-ciri yang menandakan kamu sedang mengalami quarter life crisis, yaitu :
- Mulai Mempertanyakan Hidup. Pada fase quarter life crisis, seseorang mulai merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan dengan hidupnya. Mulai mempertanyakan tujuan hidup mereka, berbagai pertanyaan yang timbul di kepala bisa berupa, apa sebenarnya tujuan hidupmu atau pencapaian apa yang sudah kamu raih selama ini?.
- Merasa Hanya “Jalan di Tempat”. Selalu merasa terjebak dalam situasi apa pun, dan merasa tidak bisa bergerak kemana-mana. Serta kamu merasa hidup tidak berjalan sesuai dengan harapan,atau bahkan usaha yang telah kamu lakukan.
- Kelelahan dan Kurang Motivasi. Merasa tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas apapun, seperti bekerja atau sekedar melakukan hobi. Merasa kurang berenergi diiringi peningkatan waktu tidur yang tidak biasa. Kelelahan ini mungkin juga dirasakan secara fisik, mental dan emosional.
- Mulai Meragukan Diri Sendiri. Merasa tidak aman dan kecewa pada dirimu sendiri dan itu sangat mengganggu pikiranmu.
- Bingung Untuk Keluar dari Zona Nyaman atau Tidak. Kamu merasa bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja, tetapi takut untuk keluar dari zona nyaman. Pekerjaan yang kamu lakukan sekarang memang sudah membuatmu sangat nyaman, tetapi tidak berkembang. Kamu berpikir bahwa akan sulit untuk memulai segalanya dari awal, sehingga kondisi ini cenderung membuatmu takut untuk keluar dari zona nyaman.
- Tidak Bahagia dengan Pencapaian yang didapat. Setelah memilih untuk menetap di suatu pekerjaan, kamu hanya melakukan hal-hal yang sudah kamu ketahui dan pencapaiannya pun terasa kurang. Sehingga merasa tidak berbahagia dengan pencapaian yang sudah didapat.
- Merasa Tertinggal oleh Lingkungan. Kamu mulai membandingkan diri dengan teman-teman atau lingkungan di sekitarmu. Mulai dari sisi hubungan asmara, pendidikan, karir bahkan kemampuan financial bisa jadi hal yang sangat membuatmu merasa tertinggal.
Cara MenghadapiQuarter Life Crisis
Saat berada dalam fase quarter life crisis banyak orang yang merasa tidak mampu, malu, bahkan meragukan dirinya sendiri. Supaya kamu dapat melewati fase krisis dengan lebih baik, berikut ini ada beberapa cara yang mungkin dapat membantu kamu menghadapi quarter life crisis :
- Mengakui Permasalahan. Menerima permasalahan yang ada dan mencari ruang untuk membicarakannya. Langkah tersebut sangat penting karena tidak sedikit orang yang tidak mau mengakui ketidakbahagiaan yang dirasakannya. Sehingga merasa menderita secara diam-diam dalam kehidupannya.
- Hindari Memendam Sendirian. Buatlah dirimu berada dalam lingkaran orang-orang yang dapat dipercaya. Dukungan dari mereka akan membuatmu semangat kembali. Kamu juga bisa berbagi kecemasanmu dengan psikolog agar kamu dapat mengatasi kecemasan dengan lebih cepat.
- Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain. Fokus pada apa yang bisa diperbaiki didalam dirisendiri. Belajarlah mengurangi kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
- Kenali Diri Lebih Jauh. Cari tahu hal-hal yang membuatmu dapat termotivasi dan bersemangat menjalani kehidupan. Langkah ini penting supaya kamu memiliki tujuan hidup yang lebih jelas. Juga menghapus berbagai keraguan atau kebingungan yang selama ini mengganggu.
- Catat Rencana Hidupmu. Mulailah merencanakan hidup dengan mencatat berbagai hal penting. Dengan begitu kamu akan memahami prioritas hidupmu serta rencana dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Serta kamu bisa mencatat apa saja yang perlu kamu lakukan untuk mencapai rencana hidupmu yang sesungguhnya.
- Ingatkan Diri Bahwa Kondisi Ini Normal. Transisi kehidupan dari masa remaja hingga dewasa memang bukan hal yang mudah. Namun periode ini merupakan hal normal yang dialami hampir semua orang. Untuk itu, kamu harus mengingatkan diri sendiri bahwa ini krisis seperempat abad ini adalah bagian dari pencarian diri.
Pada akhirnya, kita harus mempersiapkan diri menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi permasalahan hidup, dan fase quarter life crisis siap atau pun tidak siap harus kita hadapi. Setiap masalah dalam hidup akan membuat seseorang menjadi lebih dewasa dan bijak. Bila kamu mengalami masa yang amat sulit dalam menghadapi fase quarter life crisis, hingga mengganggu kondisi mental maupun fisik, jangan diabaikan yah. Kamu bisa langsung berkonsultasi ke psikolog untuk membantu menyelesaikan permasalahanmu dengan tepat.
Referensi: