Teknologi memang memberi kemudahan buat berbagai aspek kehidupan, nggak terkecuali media sosial. Sekarang ini, orang nggak perlu bertemu langsung buat saling mengenal dan berinteraksi. Media sosial mampu bikin hubungan yang awalnya cuma dijalin secara virtual jadi hubungan yang benar-benar nyata. Sayangnya, media sosial nggak luput dari hal negatif. Pernah, nggak, terlintas di pikiran kamu kalau semua kemudahan yang ditawarkan media sosial justru membawa dampak lain yang nggak baik? Salah satunya, ‘memfasilitasi’ bullying.

Media Sosial dan Cyberbullying

Semudah interaksi yang bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka berkat adanya media sosial, begitu pula dengan terjadinya kejahatan. Tapi nggak perlu jauh-jauh bahas soal cybercrime, kejahatan di media sosial bisa berupa bullyingcyberbullying. Perundungan yang dilakukan lewat dunia siber ini bahkan dikhawatirkan lebih sering terjadi dibanding perundungan di dunia  nyata.

Kenapa media sosial bisa memfasilitasi cyberbullying? Salah satu jawaban paling utama adalah karena media sosial mengizinkan penggunanya ‘beraktivitas’ secara anonim. Alias, apapun bisa dilakukan tanpa harus menunjukkan jati diri yang sebenarnya. Kalau dengan menunjukkan identitas aja orang bisa mem-bully, maka anonimitas jelas bakal mempermudah itu semua.

Cyberbullying sendiri bermacam-macam jenisnya, dari mulai yang jelas-jelas termasuk perundungan sampai yang nggak disangka-sangka termasuk ke dalamnya. Williard (dalam Betts, 2016) membagi cyberbullying menjadi 8 tipe berdasarkan perilakunya, yaitu sebagai berikut.

  1. Flaming; biasanya terjadi di forum publik berupa argumen sengit atau interaksi penuh ancaman dan hinaan antar individu atau kelompok-kelompok kecil.
  2. Harassment; pesan berulang yang ditujukan ke individu tertentu yang ditargetkan dalam jangka waktu tertentu.
  3. Denigration; komentar menyakitkan, nggak benar, atau gosip yang disebar dengan tujuan merusak jejaring sosial korban.
  4. Impersonation; menyamar jadi target bully dengan tujuan merusak image-nya.
  5. Outing and trickery; menyebarkan rahasia atau foto secara kelewat batas (outing), yang awalnya merupakan privasi yang dijanjikan nggak akan disebarluaskan (trickery).
  6. Exclusion; secara sengaja meninggalkan target bully atau menghalanginya melakukan hal-hal tertentu.
  7. Cyberstalking; mencakup denigration dan exclusion yang dilakukan dengan mengintimidasi, mengancam, atau mengirim pesan yang sifatnya menyerang ke berbagai akun target bully.
  8. Cyberthreats; menyakiti target bully baik secara terang-terangan menyampaikan niat tersebut ataupun tersirat.

Di media sosial, nggak terhitung orang yang punya akun dengan identitas palsu. Anonimitas ini bikin efek psikologis yang dirasakan pelaku kian tipis karena melakukan sesuatu di dunia maya nggak tampak secara langsung berefek secara fisik ke individu yang bersangkutan—seolah melakukan bullying adalah hal yang sah-sah aja. Meski, dampaknya bagi korban bisa luar biasa. Belum lagi, cyberbullying bahkan menjadi prediktor kuat bagi masalah emosi dan perilaku (Kim dkk., 2018). Pengguna media sosial seyogianya aware soal hal ini.

Turut Berperan Mencegah Cyberbullying, Mulai dari Mana?

Zaman sekarang, mayoritas orang pasti punya media sosial, dan pencegahan atau penanggulangan cyberbullying perlu dilakukan oleh masing-masing pengguna. Jadilah pihak yang berkepala dingin untuk nggak terlibat di dalam perundungan di media sosial. Secara lebih spesifik, hal ini bisa dilakukan dengan:

  • mempelajari apa itu cyberbullying dan dampaknya;
  • nggak merespon cuitan yang sekiranya bersifat ofensif;
  • tanggap memanfaatkan fitur report untuk membantu menindak cyberbullying; dan
  • belajar berempati dan menerapkan netiquette (baca di sini).

Jangan sampai tanpa sadar kamu udah melakukan bullying di media sosial. Dampak bullying nggak main-main, lho. Yuk, sama-sama perangi bullying.

Referensi:

Betts, L. R. (2016). Cyberbullying: Approaches, Consequences, and Interventions. London: Springer.

Kim, S., Colwell, S. R., Kata, A., Boyle, M. H., Georgiades, K. (2018). Cyberbullying victimization and adolescent mental health: Evidence of differential effects by sex and mental health problem type. J Youth Adolescence, 47661–672. https://doi.org/10.1007/s10964-017-0678-4

https://www.psychologytoday.com/us/blog/media-spotlight/201604/does-technology-make-bullying-easier
https://www.psychologytoday.com/us/blog/mind-change/201512/the-internet-has-changed-bullying-the-worse
https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-savvy-psychologist/201911/why-cyberbullying-hurts-and-how-handle-it

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *