Pekerjaan atau tugas sehari-hari nggak jarang menimbulkan stres. Di luar itu, masih banyak juga hal-hal lain yang mungkin bikin kamu merasakan emosi-emosi tertentu seperti marah, sedih, dan sebagainya. Perasaan-perasaan itu tentunya nggak nyaman kalau dibiarkan bersarang terus-terusan. Bikin frustrasi; gimana, sih, cara ngeluapinnya?

Kalau kamu masih menumpuk setiap emosi negatif yang kamu rasakan tanpa tahu cara mengungkapkan dan meluapkannya, itu berarti, kamu mungkin belum menemukan metode katarsis yang tepat buat diri kamu. Jadi, gimana cara menemukan itu? Sebelum masuk ke bahasan soal menemukan metode katarsis yang tepat nan sehat, yuk, simak dulu asal mula istilahnya!

Pengertian Katarsis

Istilah katarsis meski sudah sering berseliweran di mana-mana barangkali belum kamu ketahui seluk-beluknya. Katarsis berasal dari bahasa Yunani ‘katharsis’yang artinya pemurnian atau pembersihan. Katarsis disebut juga bermula dari istilah medis ‘catharsis’ yang merujuk kepada ‘pengaliran keluar’ pada proses biologis menstruasi.

Aristoteles adalah tokoh yang pertama kali menggunakan istilah ini dalam konteks dunia drama sandiwara, yaitu pelepasan emosi yang diharapkan para penulis sandiwara terjadi pada penonton akibat emosi yang tertahan, khususnya di akhir pementasan drama tragedi Yunani. Sedangkan menurut pandangan psikoanalisis di psikologi, katarsis berarti melepaskan emosi untuk mengurangi konflik alam bawah sadar. Pada psikoanalisis, katarsis merupakan bagian dari terapi bagi individu-individu yang mengalami stres berat atau masalah lain yang memerlukan terapi.

Konflik alam bawah sadar beragam macamnya. Rasa takut, cemas, stres, marah, hingga trauma masa lalu yang berat bisa membuat seseorang merasa sulit dan menumpuk dari waktu ke waktu kalau nggak diluapkan. Bukan nggak mungkin emosi yang menumpuk meledak sewaktu-waktu entah bagaimana caranya. Selain itu emosi yang terpendam bisa menghambat potensi seseorang.

Maka dari itu, katarsis diperlukan supaya emosi-emosi mendalam nggak sekadar terpendam dan seolah-olah terlupakan. Marah misalnya, dalam beberapa situasi, bisa mengambil alih dirimu sepenuhnya dan mendorongmu tanpa sadar untuk berbuat jahat kalau dibiarkan bersarang lama-lama di dalam diri. Meski nggak mudah, perlu ditemukan suatu cara untuk melepaskan semua emosi itu.

Ragam Cara Melakukan Katarsis

Sekali lagi, katarsis benar berarti melepaskan atau meluapkan emosi. Tapi, apakah meluapkan emosi selalu orang-orang lakukan dengan katarsis yang sehat?

Katarsis dalam terapi biasanya menangani masalah-masalah berat sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya. Termasuk trauma masa kecil yang kadang nggak sadar masih terpendam di dalam diri. Tapi, katarsis juga akrab dilakukan di kehidupan sehari-hari. Pengalaman melakukan katharsis biasanya ditemukan pada orang-orang yang baru aja mengalami hal yang berat seperti perceraian, kehilangan orang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, atau kecelakaan. Katarsis di kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan momen emosional yang membawa perubahan baik bagi yang melakukan.

Di antara contoh metode katarsis antara lain:

  1. Membuat atau melihat karya seni (gambar, lukisan, kerajinan, dan sebagainya).
  2. Mendengarkan musik.
  3. Bicara alias curhat dengan teman.
  4. Olahraga.
  5. Menulis ekspresif.

Barangkali masih banyak ragam metode katarsis selain lima hal di atas. Bagianmu adalah mencari metode mana yang paling cocok sama diri kamu. Gimana caranya?

Tips Temukan Metode Katarsis yang Sesuai

Kalau-kalau kamu rasakan marah, sedih, cemas yang terasa mengganjal tapi nggak tahu bagaimana mengeluarkan semua emosi itu, berikut ini tips yang bisa kamu coba agar menemukan cara yang sesuai.

1. Temukan Hobi

Kebanyakan hobi mendatangkan rasa senang bagi penyukanya. Coba lakukan hobimu, dan lihat apa cara itu bisa bikin kamu lebih lega setelah merasa terbebani sama emosi yang sebelumnya terasa meluap-luap.

2. Trial and Error

Kalau hobi yang biasa masih terasa belum efektif, kamu bisa coba-coba cara lain. Banyak orang menemukan hobi baru dari usahanya melakukan katarsis, lho.

3. Minta Bantuan Ahli

Di setiap keadaan di mana kamu sudah nggak tahu mau berbuat apa, kamu bisa minta bantuan ke mereka yang lebih mengerti. Para ahli seperti konselor atau psikolog bisa membantu mengarahkanmu untuk melakukan katarsis.

Beberapa hal bisa jadi nggak kamu sadari terpendam dalam diri kamu. Potensi, juga emosi. Jangan remehkan perkara emosi yang terpendam ini, ya! Yuk, sama-sama lihat dan kenali diri sendiri, apa aku ini punya suatu emosi terpendam yang belum terselesaikan?

Referensi:

https://www.psychologytoday.com/us/blog/evil-deeds/200909/anger-and-catharsis-myth-metaphor-or-reality

https://www.psychologytoday.com/us/blog/passion/202107/blowing-steam-the-power-catharsishttps://www.verywellmind.com/what-is-catharsis-2794968

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *