Selain alur yang dramatis dan seru karena disusun sedemikian rupa sehingga membuat pembaca tidak bisa berhenti membaca. Hal lain yang menyebabkan pembaca akan kembali membaca karya-karya seorang penulis adalah ketika logika alur ceritanya harus terjaga dengan baik, alias masuk akal.
Mengapa masuk akal penting? Karena secara neurologis sesungguhnya otak kita mendambakan segala yang terstruktur dan dapat dikategorikan dengan baik. Semua yang terstruktur dan dikategorikan dengan baik, pada akhirnya menghasilkan efek ‘aha’ yang sering disebut oleh para psikolog sebagai insight. Jadi, meskipun pola penulisan naratif yang bagus akan menghasilkan efek emosional dan empati (lihat tulisan saya dalam bagian lain, membaca fiksi mendorong empati) yang disebabkan meningkatnya hormon oxytocin atau cortisol pada saat membaca teks dengan pola naratif (Jak, 2015). Dan hormon tersebut akan meningkatkan empati terhadap karakter dalam cerita, tetapi logika dan fakta yang mendukung harus tetap ada, sehingga tidak mengganggu proses mendapatkan insight pada saat membacanya.
Maka sekali lagi, untuk menghasilkan insight maka seorang penulis harus mengumpulkan data-data dan fakta-fakta logis sebelum mengonstruksi sebuah cerita yang merupakan realitas baru bagi pembacanya nanti. Jika konstruksi sebuah cerita tidak kuat dan tidak dibangun atas dasar -paling tidak- logika umum, maka cerita itu akan gagal mendapatkan simpati dari pembacanya, atau ia akan menjadi bahan bacaan yang membodohi pembaca.
Nah, mari kita belajar dari logika alur cerita dari sebuah peristiwa yang disebut-sebut media sebagai Paris Attack.
1. Dari berita didapatkan informasi bahwa peristiwa pemboman yang terjadi adalah bom bunuh diri, kata-kata yang dipilih pun suicide bom. Jadi dalam pikiran pembaca, maka pengebom membawa bom di dekat tubuhnya dan berencana meledakkan dirinya beserta orang-orang dalam jangkauan ledakan.
2. Lalu bom apa yang digunakan? TATP, Triacetone Triperoxide Bahan peledak yang kerap disebut sebagai Mother of Satan atau ‘Ibu dari Setan’ ini adalah jenis peledak yang bisa dibuat dengan bahan kimia berharga murah yang mudah didapatkan serta dibuat dengan cara sederhana.
3. Bagaimana kekuatan ledak TATP? Lebih kuat dari ledakan TNT Trinitrotoluen jika beratnya sama, TNT adalah bom yang sering digunakan militer. Sama dengan TNT, TATP tergolong high explosive, atau gampang meledak tanpa harus ada pemicunya, karena tidak stabil dan sensitive. Banyak digunakan oleh para teoris karena murah, mudah dibuat dan ketidakstabilannya.
Sampai di sini, fakta-fakta ini sudah membangun imajinasi pembaca bahwa pelaku bom bunuh diri akan meledak terburai, tanpa ada satu pun jejak ditinggalkan, jika bom yang dibawanya meledak. Mengapa? Karena, kekuatan ledak bom TATP lebih dahsyat dari TNT.
Maka terjadi gangguan logika ketika ditemukan fakta baru dari informasi berikutnya:
Paspor dengan identitas yang jelas ditemukan didekat mayat yang diduga pelaku pengeboman, ditemukan diantara serpihan jarinya
Fakta terakhir ini yang kemudian mengganggu logika berpikir pembaca. Apakah mungkin :
- Seseorang yang akan melakukan kejahatan bersiap-siap membawa kartu identitas
- Paspor yang ditemukan tidak ikut hancur bersama dengan tubuh pelaku bom? Apakah paspornya anti bom?
- Apakah paspor sengaja diletakkan setelah peristiwa terjadi?
Nah, ini contoh bagaimana kita harus menyusun data-data dengan baik sebelum mengonstruksi data dan fakta menjadi sebuah cerita yang logis, mencerdaskan dan tidak menyesatkan!
Demikianlah, selamat menyusun cerita yang dramatis tetapi logis!