Apakah kamu suka menulis? Tapi, pada penulisan kali ini kamu tidak perlu memerhatikan tanda baca dari suatu tulisan dan juga bisa bermanfaat untuk kesehatan mental kamu, lho! Kegiatan menulis satu ini bisa dijadikan sebagai sebuah terapi. Emangnya ada? Bikinnya susah ngga sih? Nah, yuk kenalan sama Expressive Writing Therapy sebagai wadah untuk meningkatkan kesehatan mental kamu serta bisa mengekspresikan diri secara kreatif hanya melalui tulisan.
Terapi menulis ekspresif adalah cara untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan emosi melalui tulisan yang biasanya digunakan sebagai praktik terapi yang sederhana. Sederhana yang dimaksud disini adalah tulisan tersebut hanya melibatkan kesadaran emosional penulis yang terlintas di pikirannya, tidak memperhatikan bentuk bacaan, sebuah tanda baca, ejaan, maupun kata kerja.
Tulisan ekspresif bukanlah apa yang terjadi, melainkan bagaimana sebuah perasaan yang sedang dialami dikaitkan dengan tentang apa yang terjadi atau yang sedang terjadi. Tulisan ekspresif lebih memperhatikan perasaan daripada peristiwa, ingatan, objek, ataupun orang-orang yang ada di peristiwa tersebut.
Di dalam sebuah tulisan Expressive Writing Therapy harus benar-benar melepaskan dan mengeksplorasi emosi dan pikiran. Pengalaman traumatis sepanjang hidup yang bisa saja dikaitkan dengan masa kecil, sebuah hubungan romantis, hubungan dengan orang tua maupun dengan teman atau sahabat yang bisa dijadikan sebagai Expressive Writing Therapy. Jika sudah menulisnya, renungkanlah apa yang sudah ditulis dan sayangi diri kamu, jangan lupa untuk apresiasi dirimu karena sudah bisa melewati hari-hari dengan baik.
Expressive Writing Therapy bermanfaat dalam beberapa kondisi, terutama dalam pengaturan stres, trauma, dan beberapa kondisi medis lainnya, sehingga bisa meningkatkan kesehatan mental serta kesejahteraan pribadi untuk mengungkapkan apa yang dipikirkannya menjadi sebuah tulisan sebagai alat terapi yang baik.
Bagaimana ya caranya terapi menulis ekspresif dapat membantu kamu untuk kesehatan mental kamu?
Tulisan ekspresif dapat mengatur peristiwa hidup ke dalam kehidupan yang bermakna. Melalui ingatan peristiwa masa lalu yang bersifat traumatis tersebut dan dituliskan melalui Expressive Writing Therapy dapat mengurangi reaktivitas emosional yang dialami. Akhirnya, stres dilepaskan melalui tulisan. Hal tersebut adalah alternatif terapi yang baik daripada menahan emosi dan traumatis yang dialami.
Kesimpulannya Expressive Writing Therapy atau terapi menulis ekspresif dapat membantu kamu memproses ingatan yang meresahkan atau traumatis melalui ekspresi diri yang kreatif melalui tulisan. Kegiatan ini melibatkan menulis terus menerus selama tiga kali dengan waktu masing-masing 15 menit. Tulisanmu hanya disimpan dan dibaca oleh diri sendiri, tidak untuk dibagikan dengan orang lain ataupun orang terdekat.
referensi: