Dinginnya hari ini membuat Ria membeli dua minuman hangat untuk dirinya dan juga Maya. Ria sedang berjalan dengan kedua tangannya yang dipenuhi oleh dua gelas minuman hangat. Namun ditengah jalan menuju tempat janjian dengan Maya, tali sepatu Ria terlepas. Ria sadar akan hal itu langsung menumpukan dirinya pada lututnya dan hendak mengikat tali sepatunya kembali. Ria bingung menaruh minumannya itu dimana. Akhirnya, ia hendak menaruhnya ke jalanan tepat didepannya. Sebelum sempat di taruh, ada seorang wanita paruh baya yang membantunya memegangi kedua minuman hangat untuknya. Lalu, Ria tertegun dan lekas mengikat tali sepatunya. Setelah itu, ia berdiri dan menghampiri wanita paruh baya itu. Sambil melihat senyuman wanita yang tengah mengembalikan minumannya pada Ria, Ria tersenyum kembali lalu memberikan salah satu minumannya untuk wanita tersebut dan Ria pun pamit untuk meninggalkan wanita tersebut sambil mengucapkan terima kasih. Tak lama, Maya menghampiri Ria. Ria saat itu tengah membawa satu minuman hangat ditangannya, lalu segera memberikannya pada Maya. Ketika Maya bertanya,”Loh kamu gak beli minuman hangat?”, dengan tersenyum Ria menjawab “Ah, tadi aku sudah minum cokelat panas saat perjalanan kesini”.

Pernahkah kamu berada diposisi Ria ataupun wanita paruh baya di dalam cerita di atas? Apa dengan membaca cerita ini kamu sudah tau apa yang akan kita bahas? Kali ini kita akan membahas tentang Altruisme. Namun yuk membahas lebih jauh tentang Altruisme!

Apasih Altruisme?

Secara awam altruisme tersebut bisa atau dapat disetarakan dengan perilaku prososial. Perilaku prososial ini adalah suatu perilaku yang ditujukan untuk bisa atau dapat memberi manfaat bagi seseorang atau juga lebih, seperti misalnya perilaku menolong, berbagi, serta kerjasama. Sedangkan altruisme sendiri ialah sebuah motivasi, baik itu berupa dorongan internal atau juga eksternal, yang ditujukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan atau kebahagiaan orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Jenis Altruisme

Ada beberapa jenis altruisme, berikut penjelasannya:

Altruisme Genetik : seperti namanya, jenis altruism ini melibatkan tindakan altruistik yang menguntungkan anggota keluarga dekat. Misalnya ketika ibu yang rela berkorban tidak makan agar anak-anaknya dapat makan.

Altruisme Timbal Balik : jenis altruisme ini didasarkan pada hubungan saling memberi dan menerima. Altruisme jenis ini mempunyai motivasi membantu orang lain untuk mendapatkan bantuan atau balas budi dikemudian hari.

Altruisme yang dipilih kelompok : jenis altruisme ini melibatkan perilaku altruistik untuk orang-orang berdasarkan afiliasi kelompok mereka. Altruisme jenis ini lebih mengarahkan orang untuk membantu orang lain dalam kelompok yang sama.

Altruisme murni : jenis altruism ini juga dikenal altruisme moral. Bentuk altruisme ini melibatkan perilaku membantu orang lain, tanpa imbalan apa pun, bahkan jika menmbulkan resiko. Hal itu dimotivasi oleh nilai-nilai dan moral yang dimiliki oleh individu.

Dampak Altruisme

Kesehatan yang lebih baik :Penelitian telah menemukan bahwa berperilaku altruistik dapat meningkatkan kesehatan fisik dalam berbagai cara. Orang yang menjadi sukarelawan diketahui memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan, dan memiliki resiko kematian yang jauh lebih rendah.

Kesejahteraan mental yang lebih baik : Melakukan hal-hal baik untuk orang lain dapat membuatmu merasa nyaman dengan diri sendiri dan dunia. Penelitian telah menemukan bahwa orang mengalami peningkatan kebahagiaan setelah melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain.

Hubungan romantis yang lebih baik : Bersikap baik dan penuh kasih juga dapat mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan pasanganmu. Para peneliti telah menemukan bahwa kebaikan adalah salah satu kualitas terpenting yang dicari orang dalam diri pasangannya di semua budaya

Lalu, bagaimana caranya menumbuhkan perilaku altruistik dalam diri ataupun pada orang lain? Berikut tips dan triknya !

Temukan Inspirasi : Carilah orang-orang inspiratif yang terlibat dalam tindakan altruistik. Melihat orang lain bekerja untuk secara aktif meningkatkan kehidupan individu dan komunitas dapat menginspirasimu untuk bertindak secara altruistik dalam hidupmu sendiri.

Praktikkan empati : Daripada menjauhkan dirimu dengan orang lain, berusahalah membangun hubungan dan menempatkan wajah manusia pada masalah kamu lihat. Pertimbangkan bagaimana perasaanmu dalam situasi itu, dan pikirkan tentang hal-hal yang dapat kamu lakukan yang dapat membantu membuat perbedaan.

Tetapkan tujuan : temukan cara agar kamu dapat secara teratur melakukan tindakan kebaikan secara acak untuk orang lain. Lihatlah disekitarmu orang-orang dalam hidupmu yang mungkin membutuhkan bantuan.

Nah, bagaimana nih pembahasan diatas? Sudah paham yaa tentang altruisme~ Yuk kita tumbuhkan altruistik dalam diri dan juga orang tersayang disekitar kita demi kesehatan fisik dan mental bersama!

Berbuat baik atau berperilaku altruistik juga harus diimbangi dengan sikap mencintai diri sendiri dan mengetahui batasan diri. Sehingga kita tetap dapat berbuat baik tanpa melukai dan merugikan diri kita sendiri.

References:

https://www.verywellmind.com/what-is-altruism-2794828

https://pendidikan.co.id/pengertian-altruisme/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *